MIMPI Indonesia bagian Timur diangkat lewat pementasan ‘Tabib Dari Timur’ di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta, Rabu  –  Kamis, 18-19 Maret 2013, mulai pukul. 20.00 WIB.
Dengan sentuhan  komedi, dikisahkan pemimpin yang dinanti-nantikan itu akan datang dari Timur. Ia bagai seorang tabib, atau juru sembuh, yang akan menyembuhkan bermacam penyakit bangsa yang kronis, terutama penyakit-penyakit sosial yang mewabah di ibu kota. Melalui tokoh tabib yang jenaka itu, bermacam persoalan di pusat seperti Jakarta, justru diurai hingga terlihat sisi kelucuannya.
“Selama ini cara kita memandang berbagai persoalan bangsa cenderung dari kaca mata pusat, berbagai persoalan yang terjadi di daerah cenderung dipahami dengan persepsi pusat sebagai kebenaran. Nah lakon Tabib dari Timur itu membaliknya,” ujar Butet Kartaredjasa tim kreatif Indonesia Kita.
Pertunjukan yang disutradari Agus Noor ini merupakan racikan tim kreatif yang terdiri Butet Kartaredjasa, Agus Noor, dan Djaduk Ferianto. Ketiganya berkolaborasi dengan koreografer asal Papua, Jecko Siompo dan Jeckos Dance Animal Pop Family.
Tabib dari Timur didukung pula sejumlah komedian seperti Arie Kriting, Akbar, Marwoto, Trio GAM, dan penyanyi Audrey Papilaya. Beberapa sosialita juga turut meramaikan panggung antara lain Vivi Yip, Flora Simatupang, F. Nadira, Fitri Wahab, Unkle B serta kelompok Jakarta Street Music sebagai penata musik.
Menurut Agus Noor, Indonesia Kita mencoba memahami Indonesia sebagai sebuah proses berbangsa dan bernegara melalui jalan kesenian serta kebudayaan. “Melalui lakon Tabib dari Timur ini, menjadi awal serangkaian pementasan Indonesia Kita di tahun 2015 yang menampilkan beragam budaya yang selama ini berada di wilayah pinggiran, atau yang selama ini terpinggirkan,†ujar Agus Noor.
Lakon Tabib dari Timur ini semakin lengkap dengan koreografi artistik yang mengolah khasanah seni budaya Papua, dimana gerak yang bersumber dari tari-tarian Papua itu menjadi semakin dinamis dan unik ketika dimunculkan dalam gaya hip-hop dance.
Jecko Siompo, adalah koregrafer kelahiran Papua yang konsisten mengangkat idiom-idiom Papua dan khasanah gerak dari Indonesia Timur dalam karya-karya tarinya yang unik, kuat dalam gesture, penuh ritme serta energik.
Jecko, yang namanya lengkapnya Jeck Kurniawan Siompo Pui lahir di Jayapura, sejak kecil belajar tari tradisional di Rawori Dok 8 Bawah, Jayapura. Pada tahun 1994, dia masuk Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan mengambil jurusan Seni Tari. Tahun 1999, dia belajar tari Hip-Hop di Portland, Maine, Amerika Serikat.
Tahun 2002, dia menerima beasiswa dari IKJ untuk belajar di Studio Tari Folkwang di Jerman. Dia juga mempertunjukan karya-karyanya di Malaysia, Singapura, Jepang, Jerman, Denmark, Australia, USA, Francis, Taiwan, Hongkong, Rusia dan mengelilingi beberapa kota di Indonesia. (gr)
Teks foto: Pementasan ‘Tabib Dari Timur’ (Joel Thaher)