Pemanasan Global Diprediksi Sebabkan 4 Ribu Virus Berpindah

Penelitian terbaru di jurnal Nature memprediksi bahwa pemanasan global akan menyebabkan 4.000 virus berpindah dari satu mamalia ke yang lain, termasuk yang memiliki potensi berpindah dari hewan ke manusia, per tahun 2070.

Iklim yang semakin panas akan memaksa hewan berpindah ke ekosistem yang lebih dingin. Ketika hewan-hewan berkumpul di tempat yang baru dan bertemu spesies hewan lain, akan ada potensi perpindahan virus dari satu spesies ke spesies lain.

Kemudian ada juga potensi zoonosis, transmisi virus dari hewan ke manusia. Risiko zoonosis semakin besar jika habitat hewan berdekatan dengan tempat tinggal manusia.

Penelitian menyorot kelelawar sebagai salah satu hewan yang memiliki risiko besar menjadi agen penyebar karena kelelawar adalah pemeran penting di ekosistem sekaligus satu-satunya mamalia yang bisa terbang.

Total ada 4.000 virus mamalia yang akan menyebar antar spesies, dan beberapa di antaranya memiliki risiko berpindah ke manusia, dan mungkin menyebabkan endemi atau bahkan pandemi.

Akibat pemanasan global, temperatur ekosistem di banyak tempat akan semakin memanas. Hal ini mengakibatkan hewan akan bermigrasi ke wilayah yang lebih dingin. Ketika spesies yang bermigrasi bertemu dengan spesies lain di ekosistem tersebut—hewan penghuni asli atau hewan yang juga bermigrasi—maka akan terjadi kontak. Kontak tersebut memiliki potensi transmisi virus antar spesies.

Ilmuwan di penelitian ini mencantumkan beberapa wilayah, yang berdasarkan simulasi, akan menjadi hotspot transmisi virus. Wilayah ini pun tumpang tindih dengan wilayah dengan populasi manusia.

Kasus virus yang muncul akibat hewan yang berpindah ke ekosistem yang lebih dingin sudah terjadi saat ini. Misal di Kanada, ada wabah kutu (tick) yang menyerang setelah dekade lamanya tidak ada penyakit Lyme menyerang populasi di sana.

Di Arktik, epidemiologis menemukan virus anjing laut Atlantik berpindah ke berang-berang Pasifik setelah es di Arktik meleleh menyebabkan kedua spesies tersebut dapat melakukan kontak.

Contoh lain adalah kalong Australia yang selama dekade terakhir bergerak ke selatan benua dan menularkan virus zoonosis Hendra ke populasi kuda domestik.

“Ini adalah studi menarik yang menempatkan perkiraan kuantitatif pada apa yang telah dikatakan sejumlah ilmuwan selama bertahun-tahun (termasuk saya): perubahan iklim – bersama dengan faktor lain – akan meningkatkan peluang untuk pengenalan, pembentukan, dan penyebaran virus ke wilayah geografis baru. lokasi dan spesies inang baru,” Matthew Aliota, seorang profesor Departemen Ilmu Kedokteran Hewan dan Biomedis di University of Minnesota, mengatakan kepada CNBC. Aliota sama sekali tidak terlibat dalam penelitian ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan