JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan, Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri, menegaskan bahwa membangun partai politik bukanlah tugas yang mudah. Namun, ia menekankan bahwa kerja keras tersebut harus memiliki makna bagi kemajuan bangsa dan kebaikan rakyat.
“Partai itu harus punya arti. Kalau tidak, untuk apa kita susah-susah membangun? Semua harus diarahkan demi kebaikan negeri,” ujar Megawati dalam pengarahan saat bimbingan teknis (Bimtek) anggota DPRD PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Megawati meminta seluruh kader PDIP, khususnya para anggota DPRD, untuk menjadi pasukan yang solid, cerdas, disiplin, dan selalu menyapa rakyat secara langsung.
“Saya ingin anggota dewan PDIP itu seperti pasukan yang rapi, pintar, dan penuh semangat. Kalau hanya duduk di kantor tanpa turun ke masyarakat, untuk apa kalian ada di sini?” tegas Megawati.
Selain itu, Megawati mendorong para kader untuk terus memperkaya wawasan dengan membaca buku, terutama karya-karya pemikiran Bung Karno yang menjadi inspirasi utama partai.
“Baca buku Bung Karno! Kita ini punya founding fathers yang sudah membuat konsep negara yang paripurna. Kalau kalian tidak memahami pemikiran beliau, bagaimana mau menjalankan perjuangan partai?” ujar Presiden Kelima RI tersebut.
Megawati juga mengingatkan pentingnya disiplin dan loyalitas dalam partai. Ia menegaskan bahwa kader yang tidak mampu mengikuti arahan lebih baik meninggalkan PDIP.
“Kalau tidak mau ikut arahan partai, lebih baik keluar saja. Anggota dewan PDIP itu harus punya rasa—rasa yang mencerminkan hati dan memancar dari mata kalian,” katanya dengan nada tegas.
Dalam sesi pengarahan tertutup tersebut, Megawati bahkan meminta para peserta berdiri dan mengungkapkan alasan mereka bergabung dengan PDIP. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, memoderatori momen tanya jawab yang berlangsung interaktif ini.
Megawati menutup arahannya dengan menekankan bahwa semangat dan kedisiplinan adalah kunci keberhasilan PDIP dalam terus melayani rakyat. “Partai harus terus bergairah. Kalau tidak, kita tidak ada bedanya dengan kelompok lain,” tandasnya. (***)