Pasanggiri mapak panganten tersebut merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan adat budaya sunda yang akan mendukung kegiatan kepariwisataan di Jawa Barat
CIMAHI – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cimahi menyelenggarakan kegiatan Pasanggiri Kreasi Upacara Adat Sunda Mapak Panganten Jawa Barat tahun 2017, di Gedung Utama Cimahi Conventin Centre Jalan Raden Demang Harjakusumah Cibabat Kota Cimahi, Sabtu (6/5/2017).
Pasanggiri Mapak Panganten tersebut, diikuti oleh perwakilan dari 19 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat,memperebutkan hadiah uang tunai total sebesar 50 juta rupiah, piala dan tropy serta piagam penghargaan.
Selain penilaian mapak panganten dari juara 1,2 dan 3, lalu harapan 1, 2 dan 3, dewan juri yang berjumlah 5 orang itu juga akan memilih iringan musik terbaik, lengser terbaik dan pasangan penganten terbaik.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Hajjah Ida Hernida dalam sambutannya ketika membuka kegiatan itu mengatakan, pasanggiri mapak panganten tersebut merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan adat budaya sunda yang akan mendukung kegiatan kepariwisataan di Jawa Barat.
“Jawa Barat memiliki 27 kabupaten kota yang memiliki ribuan ragam adat budaya dan kesenian,” ujarnya.
Ida menyebutkan, di Jawa Barat terdapat 726 permainan seni tradisional, dan di Jawa Barat juga terdapat 263 seni tradisional yang harus dilestarikan.
“Berdasarkan penelitian pakar budaya dari 263 seni tradisional itu, hampir setengahnya hidup enggan mati takmau. Bagai kerakap tumbuh dibatu,” imbuhnya.
Oleh karena itu kata Ida, sudah menjadi tugas pemerintah melalui dinas pariwisata dan kebudayaan untuk menggali dan melestarikan kesenian tradisional yang sudah hampir punah itu.
“Masyarakat juga memiliki kewajiban untuk mengembangkan dan melestarikannya,” ungkapnya penuh harap.
Sementara itu PLt Walikota Cimahi Sudiarto menyatakan, pemerintah kota menyambut baik penyelenggarakaan pasanggiri adat Sunda mapak panganten se Jawa Barat di Kota Cimahi.
“Kegiatan ini sangat penting dalam upaya melestarikan adat budaya Sunda. Kita tidak boleh lupa dengan adat budaya daerah,” ujarnya.
Menurut Sudiarto, dengan pasanggiri ini, pemerintah kota Cimahi ingin mengangkat budaya sunda khususnya dalam bidang mapak pangantin karena kegiatan tersebut dapat dilaksanakan pada setiap upacara perkawinan ditengah-tengah masyarakat. (rri/gardo)