MEDAN – Pameran lukis ‘Etnisitas Dalam Seni Lukis Sumatera Utara’ dengan kurator Mangatas secara resmi dibuka di Sangar Lukis, Taman Budaya Sumatera Utara, Medan.
Pameran ini menampilkan puluhan karya hasil penelitian DR Zulkifli, MSn, Dermawan Sembiring, Wahyu Tri Atmojo, didukung Asmodinoto dan Nurdiansyah.
“Sebuah karya seni lukis inovatif terkini, perpaduan entis Sumatera Utara dengan kemajuan teknologi diatas media matra karet yang ditoreh menggunakan alat pengantar panas, kemudian di warnai,” demikian dikatakan Ketua Dewan Kesenian Sumatera Utara (DKSU) Baharuddin Saputra, SH saat membuka secara resmi Pameran, Kamis (18/7/2019) sore.
Disebutkan DKSU dan pihak Disbudpar Sumut serta UPT. Taman Budaya Sumut sangat mendukung dan memberi apresiasi acara yang spektakuler ini. Kedepan diharapkan aktifitas dan geliat kesenian semakin lebih baik dan mumpuni.
“Kami bangga dan mendukung sepenuhnya aktifitas Seni rupa di Sumut semakin baik dan membanggakan. Hari ini juga di gelar workshop Seni rupa bersama Pameran Karya Maestro Basoeki Abdullah untuk 145 orang pelajar SMA/SMK di Medan Club, kedua kegiatan berakhir Sabtu tanggal 20 Juli 2019, mari kita hadiri bersama” kata Bahar yang di gadang gadang akan meramaikan bursa Bakal Calon Walikota Medan.
Sebelumnya DR Zulkifli menjelasksn, bahwa karya ini menjadi karya bersama sejumlah perupa yang memiliki nama besar sebagai aktifis seni rupa akademisi. Kami meramu bahan matra karet menjadi dasar lukisan.
“Sejauh ini kami belum dapat pastikan berapa lama ketahanan cat melekat di matra karet, namun karya kami sudah dapat dinikmati” ujar Zulkifli.
Tampak hadir beberapa perupa seperti Rudi Pama, Fitri Evita, Teradim Sitepu, Jonson Pasaribu, dan penggiat seni lainnya Thomson AS, Jones Gultom, dan Juhendri Chaniago, serta puluhan mahasiswa seni rupa.
Usai pembukan kegiatan dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu perupa senior Fuad Ardiansyah. (aba)