Pamaeran ‘Kotak Hitam’ 6 Hari di Museum Tsunami

oleh -2,789 views
Foto: Ini adegan saat berbagi kotak, ini simbolisasi bagaimana dalam pikiran manusia masih saja berkotak-kotak sehingga kehidupan bersosial sudah tidak seindah . dulu. (ist)

BANDA ACEH – Pameran dan Workshop seni rupa dengan tema ‘Kotak Hitam’, dibuka dengan pertunjukan seni (performance art) oleh seniman Aceh dalam acara Pameran Seni 30 perupa Aceh, bertajuk ‘Kotak Hitam’ di Museum Tsunami, digelar selama 6 hari mulai 3-8 Agustus 2019.

Acara pembukan diawali dengan pertunjukan mini di arena open stage Meseum Stunama, dengan diawali pembacaan Al-Qur’an. Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan oleh koordinator program ‘Kotak Hitam’ Fadhlan Bachtiar, S.Pd, M.Pd.

Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, dalam hal ini diwakili oleh Kabag Bahasa dan Seni, bapak Subur Pagan, S.H. Dilanjutkan kata sambutan oleh Musannif Sanusi (Anggota DPRA), setelah itu tampilan Painting and Dance Karya Fadhlan Bachtiar dan Ramadhany Anastasya Kotak Hitam feat Wira Biola, serta WawaJaboy

Acara dihadiri juga Teuku Irwan Johan anggota DPRA dari komisi III dan masyarakat umum.

Selain itu ada perfomer oleh Teuku Afifuddin & Rasydin Rasyidin Wig Maroe dalam Pembukaan Pameran Seni Rupa tersebut.

“Performance Art ini sebagai satu respon sosial bagaimana hari ini kita hidup dalam situasi tersekat-sekat,” kata Rasydin Rasyidin, Senin (5/8/2019).

Sebelum pameran, para seniman rupa Aceh berproses membongkar kotak hitam. Proses tersebut digodok oleh para perupa seperti Fadlan Bahtiar, Iswandi Basri, dan Kamaruzzaman melalui ruang diskusi dan juga berkarya bersama, guna menuju pameran seni rupa para ‘kotak hitam’ yang secara langsung mendapat asupan seni rupa dari para pemateri.

Kamaruzzaman mengungkapkan, bahwa proses ini juga merupakan semacam ziarah ruang rupa bagi para seniman rupa Aceh dalam mengekspresikan gagasan dan idenya yang telah digodok dalam kotak hitam. (**)