Nusa Penida Festivel 2015 Digelar 2 Oktober

oleh -565 views

KEMENTERIAN Pariwisata mendukung Pemerintah Kabupaten Klungkung menyelenggarakan Festival Nusa Penida 2015 yang diadakan untuk kedua kalinya. Kegiatan promosi pariwisata ini akan berlangsung pada 2 s/d 4 Oktober 2015 di Lembongan, Nusa Penida, Klungkung, Bali. Kegiatan tersebut dirangkai dengan penetapan Nusa Penida sebagai Kawasan Konservasi Perairan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan.

Nusa Penida Festivel 2015

Festival Nusa Penida tahun ini bertemakan bahari dengan slogan “Enjoy The Blue Paradise”, artinya Nusa Penida sebagai Surga Biru yang memikat dengan flora, fauna dan taman laut yang menawan dan patut dikunjungi wisatawan. Slogan ini juga sejalan dengan konsep Blue Economy yang mengamanatkan pelestarian alam untuk ekonomi berkelanjutan. Pada festival ini, pengunjung diajak untuk menikmati surga biru perairan Nusa Penida.

“Kami mendukung penyelenggaraan Festival Nusa Penida 2015 sebagai langkah nyata promosi pariwisata daerah. Bali sudah terkenal dengan kekayaan alamnya yang sangat indah. Kawasan Nusa Penida merupakan bagian Bali yang juga memiliki keindahan alam khususnya alam bawah laut yang menakjubkan,” kata Menpar, Arief Yahya saat Jumpa Pers di Balairung Soesilo Soedarman, Selasa (22/9).

Perkembangan wisman yang datang melalui pintu masuk Bali dari Januari sampai dengan Juli 2015 mencapai 2.253.216 wisman. Bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014 yang mencapai 2.068.921, kunjungan wisman di Bali pada 2015 mengalami peningkatan sebesar 8,91%. Dari jumlah kunjungan tersebut wisman terbanyak sepanjang Januari- Juli 2015 yakni Australia (544.631), Tiongkok (419.659), dan Jepang (123.295).

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menambahkan terkait persiapan Nusa Penida Festival berjalan dengan baik. Panitia dan masyarakat setempat sedang bahu-membahu mempersiapkan festival, dengan melakukan latihan menari, menyiapkan panggung dan menyiapkan berbagai perlombaan yang akan diadakan. Nusa Penida Festival 2015 secara umum menyuguhkan 3 hal yaitu Nature (alam), Culture (Budaya) dan Adventure (Petualangan) Wisata Nusa Penida.

Bupati Suwirta menjelaskan lebih lanjut bahwa 3 hal yang akan disuguhkan secara rinci, yaitu:
Kategori nature atau alam, akan diadakan berbagai kegiatan kampanye pelestarian dan konservasi alam. Misalnya dengan kegiatan transplantasi terumbu karang, pembersihan pantai, penanaman mangrove, pendidikan pelestarian lingkungan laut pada anak-anak dan secara spiritual diselenggarakan upacara agama berupa mulang pekelem dan tari rejang massal yang melibatkan 1000 orang penari untuk memohon keselamatan dan kesimbangan alam.

Pada kategori culture atau budaya, akan menyajikan budaya yang unik dan asli. Dikatakan unik dan asli karena Nusa Penida memiliki seni dan budaya yang tidak ada ditempat lain. Terjaganya budaya Nusa Penida terjadi secara alamiah karena sebagai daerah kepulauan Nusa Penida sedikit sekali terjadi pembauran budaya. Bisa dilihat pada tari Jangkang, tari Gandrung Bungan Urip dan tari Gambuh. Pada malam penutupan juga akan ditampilkan fragmen tari yang mengangkat legenda terbentuknya Pulau Lembongan dan Ceningan. Budaya yang ditampilkan bernuansa kesenian semata, namun budaya-budaya bahari masyarakat Nusa Penida juga ditampilkan berupa kegiatan lomba perahu layar tradisional, perlombaan perahu layar mini, perlombaan sampan, lomba budidaya rumput laut dan lomba busana Bali. Menariknya, lomba-lomba ini akan melibatkan wisatawan asing.

Di kategori adventure atau petualangan, akan mengajak para pengunjung untuk bersepeda mengelilingi Pulau Lembongan dan Ceningan, village tour, snorkeling, surfing serta menyusuri hutan mangrove yang ada di Lembongan menggunakan perahu tradisional.

Melalui Nusa Penida Festival 2015 ini diharapkan Nusa Penida mampu menarik perhatian dunia. Sehingga target kunjungan 1 (satu) juta pengunjung dapat tercapai. Dukungan pemerintah pusat juga menjadi harapan terbesar demi kemajuan wilayah Nusa Penida. Mengingat kemampuan daerah masih belum bisa maksimal dalam upaya mengentaskan masalah-masalah yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata Nusa Penida. (gr)