JAKARTA – Film yang mengangkat budaya dan kearifan lokal dari sebuah novel perlu dikembangkan dalam perfilaman nasional. Dengan dilayarlebarkannya novel ‘Petualangan Si Jaun dari Baduy’, karya novelis Uten Sutendy, maka akan menjadi sebuah tontonan alternatif.
Rencana pembuatan film ‘Petualangan Si Jaun dari Baduy’ telah disosialisasikan di Arkan Cafe, Kota Rangkasbitung, Lebak-Banten, kemarin, Kamis, (25/7/2019) lalu.
Hadir dalam acara yang diselenggarakan kerjasama dengan Ormas Badak Banten tersebut, Dedy Setiadi (sutradara), Dony Ramadhan (produser), Uten Sutendy (penulis skenario), Ki Buya (tokoh masyarakat Banten), Suhendy, pejabat Dinas (Pariwisata Provinsi Banten) .
Dalam kesempatan itu, hadir pula sejumlah tokoh masyarakat adat, budaywan, dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Lebak.
Ki Buya dalam sambutannya mengatakan, masyarakat Banten sangat mendukung pembuatan film Si Jaun. “Akan semaksimal mungkin membantu suksesnya proses pembuatan film tersebut,” katanya.
Uten Sutendy penulis novel Si Jaun yang juga penulis skenario mengatakan, film bergenre komedi satire ini mengandung pesan untuk kehidupan masyarakat modern.
“Ini bukan semata soal film, tapi ini tentang nilai-nilai luhur dan pesan bermakna yang dikemas dalam bentuk sebuah film komedi yang apik dan menghibur,” kata Uten yang juga dikenal sebagai budayawan.
Sutradara Dedi Setiadi sebagai sutradara mengatakan, nilai- nilai kehidupan luhur Orang Baduy sangat penting diangkat ke dalam sebuah film bernutu.
“Ini sebuah karya film yang kita harapkan bisa menjadi tuntunan menarik bagi masyatakat dunia. Karena keaslian dan kemurnian nilai-nilai kehidupan warga Baduy sangat diperlulan untuk menjadi cermin bagi kehidupan orang kota yang mengaku modern,” kata sutradara film ‘Naga Bonar Reborn’ dan sinetron seri ‘Keluarga Cemara’ ini.
Sebagai produser, Doni Ramadhan merasa yakin film Si Jaun bisa booming. Sebab, punya daya tarik, khas dan orsinil.
“Saya merasa bangga dan senang bisa menjadi produser pembuatan film ini. Ini sebuah film karya dari perpaduan dua orang yang hebat. Sutradara kawakan dan budayawan dari Banten yang produktif, ” kata Doni.
Ia juga berharap, pemerintah di wilayah Provinsi Banten mendukung proses pembuatan film. Selain mengajak dan mendorong masyarakat untuk menontonan film Si Jaun, ‘Kabayan’ dari Banten ini. (***)