‘Museum Tarumanegara’ Nama Untuk Museum Sejarah dan Kebudayaan Bogor

Teks foto: Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) tahun 2020 kab.Bogor. (ist)

BOGOR – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) tahun 2020 bertempat di Auditorium Sekretariat Daerah (Sekda) Kab. Bogpr. Tema yang diusung Membangun Kabupaten Bogor dengan Pancakarsa.

Musrenbang dibuka oleh Bupati Bogor Ade Yasin, Senin (11/3/2019). Selain itu juga dihadiri oleh dihadiri oleh Undangan dari Provinsi Jawa Barat, Wakil Ketua DPRD Kab. Bogor, seluruh SKPD, para Camat, paguyuban Kepala Desa, tokoh budaya, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh hadirin undangan lainnya sekitar 600 orang.

Ketua Panitia sekaligus Kepala BAPPEDA Kab. Bogor Dr. Ir. Hj. Syarifah mengatakan bahwa begitu penting Musrenbang tahun ini karena momentum Program Pancakarsa. Ada 5 program yang bisa disinergiskan seluruh program untuk kemajuan Kab. Bogor. Pancakarsa yaitu: Bogor Membangun, Bogor Sehat, Bogor Cerdas, Bogor Maju, Bogor Berjeadaban.

Bupati Bogor Ade Yasin membuat kesepatan MoU dengan Rektor IPB Dr. Arif Satria. Perjanjian kerjasama yang dilakukan yaitu untuk menerapkan Smart Citty dan Smart Village. Banyak program dan inovasi langkah baru kenajuan Kab. Bogor dengan mengukuhkan Tim Fasilitator Tanggung Jawab Sosial dan Kingkungan (TFSL) yang memanfaatkan dan memberdayakan dana Corporate Social Respinsibility (CSR).

Kegiatan Musrenbang ini sangatlah menarik dengan diadakan Diskusi Publik menghadirkan para lakar di bidangnya salah satu pakar dari IPB Dr. Sofyan Syaf. Dalam kesempatan yang sama yang tentu dimanfaatkan peserta Musrenbang.

Budayawan Bogor, Rd. Ace Sumanta menyampaikan, di forum Musrenbang untuk meningkatkan kecerdasan (literasi) dan mendukung program Pancakarsa yaitu Kab. Bogor khususnya dapat dibangun pemerintah secara megah dan mumpuni yakni membangun museum. Oleh karena itu, Ace Sumanta yang lebih populer sebagai sastrawan dan aktivis budaya, sangatlah tepat Kab. Bogor mempunyai museum yang refresentatif. Untuk tempat banyak yang strategis. Nama museum bisa diambil dari nama Kerajaan sangat mashur di abad 4-5 yakni Tarumanegara.

Museum Sejarah dan Budaya ‘Tarumanegara’. Ujar Ketua Umum Yayasan Satya Citra Indonesia. Penulis ribuan puisi ini nahkan karyanya termuat di puluhan buku Antologi Puisi Nusantara dan ASIA ini, memyampaikan dan tentu menjadi kajian lebih jauh, “jika tidak ada Museum Pongkor, alias PT. Pongkor, Tbk nyaris Kab. Bogor tidak ada tempat untuk belajar, edukatif, rekreatif dan napak tilas kesejarahan”, pungkas Ace sebagai pemerhati kota pusaka, Rabu (13/3/2019).

“Kami mendorong dan berharap di kepemimpinan Bupati Ade Yasin museum bisa terwujud,”, Ujarnya.

Untuk membangun gedung dan isinya tidak begitu sulit karena kemampuan APBD Kab. Bovot
Setelah Musrenbang di komplek Sekretaris Daerah seluruh peserta bergeser ke Gedung BAPPEDA Kab. Bogor. Di Gedung banyak aula untuk pertemuan terkait dengan usulan Museum dan lainnya. Tentu diusulkan secara tertulis pada dalam Format klarifikasi hasil musrenbang Kab. Bogor tahun 2020 hasil Musrenbang dapat terwujud. (**/gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan