MEDAN – Setelah sukses di Medan dan Jakarta, Monolog Prita Istri Kita, yang dimainkan Wan Hidayati, kembali akan di pentaskan. Monolog priduksi Teater Nasional Medan ini, akan dimainkan dia dua Taman Budaya yakni Taman Budaya Medan dan Taman Budaya Jogyakarta.
Buyung Bizard sebagai Pimpinan Produksi mengatakan monolog yang disutradarai Yan Amarni Lubis ini, akan dipentaskan di Gedung Utama TBSU, 28 November 2018 mendatang sebelum diberangkatkan ke Jogyakarta pada bulan Desember.
Yan Amarni Lubis pada saat latihan, Senin malam (17/9/2018) mengatakan monolog kali ini berbeda dengan monolog sebelumnya. Kali ini dasar garapan mengambil latarbelakang Budaya Melayu Deli.
“Tetapi ada bahasa khas Medannya. Kemudian musik juga lebih dominan. Karakter tokoh lebih kepada sosok perempuan Melayu Deli, atau Medan pada khususnya,” kata Yan Amarni, Minggu (18/11/2018).
Buyung Bizard menambahkan proses latihan sudah hampir rampung. Saat ini katanya tinggal penghalusan saja.
Dewi Budiati Teruna (seniman) yang sengaja singgah sebentar di tempat latihan Teater Nasional (Tena) Medan di Ruang Pameran Taman Budaya Sumut itu, mengaku suka.
“Aku sukak kali sama monolog Prita Istri Kita, karya Arifin C.Noer ini”, ujarnya. “Apalagi yang maenkannya Wan Hidayati. Soalnya udah kutonton waktu maen tahun 2016 (15-16 Mei) di Hotel Aston Medan. Tapi katanya untuk nampil di Yogya bulan Desember nanti versinya berbeda ya? Betol-betol seniman kak Ndut kedanku yang satu ini”, tambahnya.
Menurut pengakuan Dewi yang juga tokoh pers, dulu ia pernah membaca-baca lakon monolog ini. Masih diingatnya, walau sudah lama sekali. Waktu itu ia memang pernah bergabung singkat di Tena, dan berlanjut di Teater Kita Medan pimpinan Dahri Nasution.
Novi Zass Zass, teman Dewi, yang ikut dalam kesempatan kunjungan ke Tena malam itu, mau tak mau mengagumi sosok Wan Hidayati yang dipanggilnya Kak Ida, si pelakon Prita itu. Di usianya yang tak lagi muda, Ida dinilainya masih mau terjun langsung berteater.
“Maen monolog lagi. Salut, salut, salut”, ujarnya berulang.
Monolog ini didukung, Handono Hadi, Ryana Savitri, Buyung Bizard, Rosnani Lubis, Muhammad Nasir Lubis, Hadira Herawadi, Sri Wahyuni, Chadijah Janna, Ayu Wahyuni, Maha Rani, Ayub Hamzah Fahreza, Muhammad Syahib (Amat Binjai), Burhan Folka, Syahrial Pelani (Mak Yal Gambus) dan Retno .
Sementara musik dipercayakan kepada, Mitra Hutagalung, Eva Gusmala Yanti, Jamal Akordion, Zeni Nasution, Iyoung dan Angki Chamaro. (aba)