Menutup Tahun 2020, Kemlu Siap Menggarap Pasar Amerika Utara dan Jerman

Mengenal Selera Konsumen dan Potensi Pasar Kopi Spesialti di Amerika Utara dan Jerman

JAKARTA – “Kami mengajak seluruh pelaku industri kopi nusantara untuk bersinergi dan bekerja sama mempersiapkan industri kopi nasional menjadi lebih kuat dan berkelanjutan di masa pasca pandemi,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar.

Pesan Wamenlu tersebut disampaikan pada tanggal 22 Desember 2020 malam pada kegiatan Temu Bisnis Virtual: ‘Mengenal Selera Konsumen dan Potensi Pasar Kopi Spesialti di Amerika Utara dan Jerman’.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini dilakukan dengan menggandeng sejumlah pelaku industri kopi nasional. Meski telah memasuki libur panjang menjelang Natal dan Tahun Baru di AS, Jerman dan Kanada, jumlah pengusaha yang mengikuti Webinar terus bertambah.

Tercatat 107 peserta yang terdiri dari pengusaha kopi nasional dan diaspora, importir kopi di Amerika Utara dan Jerman.

Kegiatan tersebut memperoleh antusiasme dari peserta mancanegara mengingat kopi Indonesia semakin dikenal di ketiga negara tersebut. Sebaliknya, bagi pengusaha kopi Indonesia kegiatan tersebut akan memperkuat industri kopi nasional yang lebih tangguh di masa pasca pandemi.

Inisiatif untuk berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga dan Perwakilan RI di Luar Negeri serta pelaku industri kopi ini bertujuan untuk mempromosikan kopi spesialti Indonesia di niche market.

Dalam pidato kuncinya, Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar mendorong para pelaku industri kopi nasional untuk memanfaatkan masa pandemi dengan berinovasi dan menciptakan nilai tambah melalui penguatan penerapan technology, sustainability dan traceability. Selain itu, para pelaku industri kopi nasional juga diharapkan dapat memperluas pasar, khususnya untuk produk specialty coffee.

Sebagai negara produsen kopi terbesar ke-4 di dunia, produk specialty coffee Indonesia dikenal di mancanegara sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Di tahun 2021, peluang ekspor kopi Indonesia, khususnya specialty coffee, terbuka lebar. Hal ini dikarenakan cita rasa specialty coffee Indonesia yang dinilai luar biasa dan adanya trend lifestyle untuk specialty coffee di berbagai negara.

Dalam kegiatan Temu Bisnis Virtual ini, para pelaku industri kopi nasional tidak saja mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih jauh karakteristik pasar kopi di Amerika Utara dan Jerman. Mereka juga diajak untuk secara langsung melakukan business forum dengan calon importir di kedua wilayah, sehingga tercipta link and match antara produsen dan konsumen.

Dubes RI untuk Jerman Arief Havas Oegroseno menyatakan bahwa pasar kopi Jerman adalah senilai USD 7,7 milyar. Hal ini perlu dimanfaatkan Indonesia mengingat penduduk Jerman yang berjumlah 82 juta jiwa itu adalah penggemar kopi. Letak strategis Jerman sebagai penghubung ke negara Eropa Utara dan kekuatan ekonomi negara itu juga patut dipertimbangkan oleh Indonesia.

Dalam diskusi yang dipandu oleh Dubes Bagas Hapsoro dan Dubes Prayono Atiyanto tersebut telah disepakati bahwa pada akhir Januari 2021 untuk mengadakan link and match antara pengekspor kopi Indonesia dan pengimpor kopi di Amerika Utara dan Jerman.

Sekjen Kemlu Cecep Herawan menyatakan bahwa kegiatan ini akan terus dilaksanakan sepanjang tahun anggaran 2021. Kementerian Luar Negeri RI akan menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka Diplomasi Kopi Indonesia di tahun 2021, antara lain business matching dan familiarization trip. Diharapkan rangkaian kegiatan ini dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional yang berkelanjutan di masa pasca pandemi. (gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *