JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo mengatakan memasuki era digital terdapat pergeseran kompetensi yang dibutuhkan aparatur negara. Sebelumnya dibutuhkan kompetensi digital, bergeser menjadi kompetensi kepemimpinan digital.
Kompetensi digital adalah kompetensi terkait teknologi, produk, dan pelayanan digital sedangkan kompetensi kepemimpinan digital terkait dengan kompetensi terkait kepemimpinan atau manajerial dan budaya digital.
Menurutnya, perkembangan zaman yang cepat menuntut seorang ASN tidak hanya membutuhkan kompetensi manajerial, melainkan juga budaya digital atau pemanfaatan dan penggunaan teknlogi digital, yang terus diimplementasikan dalam pekerjaan. Pada kondisi pandemi Covid-19, penggunaan teknologi dan fasilitas digital sangat diperlukan karena sebagian besar pekerjaan dilakukan dengan remote system, yakni bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
“Jika tidak membiasakan diri dengan penggunaan teknologi dan meng-update diri terhadap perkembangan teknologi, tentu akan semakin tertinggal,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam kegiatan Kuliah Kerja Profesi peserta program pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-29 T.A. 2020 secara virtual, Jumat (19/06).
Lanjutnya dikatakan, meskipun ruang gerak dan pekerjaan menjadi terbatas secara fisik dikarenakan adanya pandemi Covid-19, namun sebagai pelayan masyarakat semangat bekerja tidak boleh runtuh. Dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi dapat menjadi solusi untuk bekerja dengan produktif sekalipun bekerja dari rumah. Pandemi bisa dilalui apabila terdapat kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, TNI, Polri, tim medis, akademisi, pengusaha, dan media.
“Oleh karena itu, melalui digitalisasi birokrasi yang semakin mempercepat prosedur dan memudahkan komunikasi, mari kita membangun sinergi bersama, menyatukan langkah, upaya dan pemikiran untuk selalu dapat melakukan pekerjaan yang terbaik untuk bangsa dan negara, serta memberikan manfaat luas bagi tercapainya kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.
Di hadapan para perwira tinggi, Menteri Tjahjo menyampaikan pengembangan kompetensi pada Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri ini akan menjadi dasar pengembangan karier, menjadi salah satu dasar bagi pengangkatan jabatan, dan juga untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan. Hal tersebut menjadi salah satu wujud manajemen talenta yang dilakukan Polri dengan maksud untuk mengembangkan talenta sehingga para peserta siap menjadi calon pemimpin masa depan. (red)