JAKARTA – September 2019 – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya resmi melantik 31 pejabat di lingkungan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan mengingatkan jajarannya untuk selalu fokus dalam bekerja agar mencapai target.
Pada kesempatan itu dilantik Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Direktur Poltekpar Makassar, Pejabat Badan Otorita Danau Toba, Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, dan Pejabat Fungsional yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta Pusat, Selasa pagi (17/9).
Usai menyampaikan ucapan selamat kepada para pejabat, Menpar Arief Yahya kembali mengingatkan tentang budaya kerja ideal pemerintahan saat ini yang merupakan hasil gabungan antara pendekatan birokrasi dengan korporasi.
“Sekarang kita menggabungkan pendekatan birokrasi dengan korporasi, tujuannya agar kita bisa bergerak lebih cepat dan fokus mencapai tujuan,” tegas Menpar Arief Yahya.
Ia menjelaskan bahwa para pejabat Kemenpar harus memiliki IFA (Imagination, Focus, Action). Menurutnya, imajinasi adalah tahap awal dalam berkarya yaitu proses menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak terlihat menjadi terlihat (see the unseen with love and make it seen). Setelah memulai dengan imajinasi, para pejabat juga harus fokus dalam bekerja dan tidak mudah terdistraksi.
“Suatu langkah diawali dengan membayangkan (imagine) dan fokus melakukannya. Jangan mencoba melakukan semua hal sekaligus, karena kita bisa kehilangan semuanya jika tidak fokus,” jelas Menpar Arief Yahya.
Yang juga tak kalah penting adalah beraksi (Action) dengan cepat ketika mengeksekusi semua program dan kegiatan. Menurutnya, kecepatan eksekusi dalam birokrasi tidak boleh kalah dengan kecepatan korporasi serta mengacu pada budaya kerja solid, speed, dan smart (3S).
Terdapat beberapa strategi yang bisa ditingkatkan di masa depan seperti dalam hal hubungan kemitraan. Pesan Menpar Arief Yahya kepada Sekretaris Kemenpar baru, Kurleni Ukar. Menurutnya, relasi antar institusi penting untuk ditingkatkan agar terciptakan hubungan kerja sinergis. Selain itu, ke depannya ia menginginkan Sesmen mengoptimalkan 3 kegiatan prioritas meliputi pelayanan publik dan reformasi birokrasi, hubungan masyarakat dan antar institusi, serta manajemen krisis.
“Berbagai pencapaian Sesmen tersebut harus terus ditingkatkan karena baik saja tidak cukup tetapi kita harus terus-menerus berjuang menjadi yang terbaik,” jelas Menpar Arief Yahya.
Sementara untuk Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Guntur Sakti, Menpar Arief Yahya mengingatkan untuk terus menjaga dan mempromosikan potensi wisata budaya Indonesia. Pasalnya, sekitar 60 persen wisatawan mancanegara yang berkunjung ke tanah air untuk menikmati keunikan budaya Indonesia.
“Tugas SAM Bidang Multikultural adalah membuat telaah dan memberikan rekomendasi terkait bidang multikultural dan memberikan masukan terhadap isu strategis lainnya, terutama calendar of events,” papar Menpar Arief Yahya.
Adapun untuk Direktur Politeknik Pariwisata Makassar Muhammad Arifin dan Jabatan Fungsional Dosen di PTNP ia berpesan untuk terus memaksimalkan pengelolaan kampus dan memprioritaskan pengembangan kualitas SDM Pariwisata dengan pendekatan 3C Initiatives (Curriculum, Certification and Center of Excellence).
Sementara untuk para Kepala Divisi Badan Otorita Danau Toba, Menpar Arief Yahya mengingatkan untuk bekerja dengan cepat dan sigap mengingat target pemerintah menyelesaikan infrastruktur dan utilitas dasar di kawasan ini pada tahun 2020.
“Masalah terbesar kita saat ini berkaitan dengan akses dan konektivitas. Apalagi target tahun 2020 infrastruktur dan utilitas dasar harus selesai di 5 destinasi super prioritas yang meliputi Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, Likupang, dan Borobudur,” imbau Menpar Arief Yahya.
Sedangkan, untuk semua para pejabat yang dilantik Menpar Arief Yahya menekankan bahwa selain kinerja yang terus dinilai dan dimonitor, para pejabat juga harus menjaga 3C (character, competence, dan coopetition) yang menjadi panduan Tim Penilai Kinerja (Baperjakat). (red)