BANDAR LAMPUNG – Lampung Krakatau Festival (LKF) digelar di Lapangan Saburai, Lampung, meriah dan sukses. Hal ini ditandai dengan kian meningkatnya jumlah pengunjung, peserta dan wisatawan yang mengikuti LKF dan tingkat hunian hotel yang meningkat.
Para peserta mengenakan pakaian adat warna-warni. Bahkan gajah pun ikuti pawai dalam festival itu. Melihat mamalia berukuran besar ini, penonton dan peserta lain suka cita bertepuk tangan.
Meski begitu, sejumlah peserta jengkel karena dilarang naik ke Gunung Anak Krakatau. Padahal mereka sudah menginap.
Panitia memangkas rute perjalanan pendakian ke gunung anak Krakatau karena ada larangan BKSDA soal pendakian gunung itu yang dinilai melanggar peraturan. Soalnya, Gunung Anak Krakatau statusnya adalah cagar alam yang harus dilindungi dan dilestarikan bukan untuk diinjak injak oleh ratusan orang yang akan merusak ekosistem.
“Alhamdulilah seluruh rangkaian kegiatan LKF 2017 ini secara umum telah berjalan dengan baik dan lancar, berbagai kekurangan disana sini terus perbaiki dan disempurnakan,” ujar Heri Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Lampung, Hery Suliyanto mewakili Gubernur Lampung, M. Ridho Ficardo, pada acara Malam Puncak Krakatau Award, di Lapangan Enggal Saburai, minggu (27/08/2017) malam.
Secara simbolis Heri juga memberikan hadiah kepada pemenang Lomba Cipta Puisi Nasional Krakatau Award 2017, pemenang Band Combat, dan Stand Terbaik.
Hery mengatakan investasi dibutuhkan dalam memdukung pembangunan pariwisata di Provinsi Lampung. Untuk itu ia mengajak seluruh unsur masyarakat perlu mendukung pembangunan pariwisata dimulai dari sekarang.
Dia mengapresiasi kepada semua pihak yang terkait yang mendukung LKF 2017. Baik itudunia usaha, masyarakat termasuk dari kalangan media cetak dan elektronik/online.
Hery juga mengucapkan selamat kepada pemenang berbagai lomba yang diselenggarakan. “Kepada yang belum berhasil menang, kiranya dapat terus berlatih meningkatkan kualitasnya,” katanya. (Rayza Nirwan/gr)
