JAKARTA – Labuan Bajo akan menjadi salah satu destinasi utama wisata premium di Indonesia, pada tahun 2020 mendatang.
Pernyataan optimis itu dilontarkan Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Flores Shana Fatina, Selasa (6/8/2019).
Wisata premium selain memerlukan fasilitas yang otentik dan layanan yang baik, juga destinasi wisata yang menghadirkan privasi kepada para wisatawan.
Optimisme itu muncul seiring gencarnya berbagai persiapan yang dilakukan BOP Labuan Baju Flores, mulai dari segi penyediaan infrastruktur konektivitas, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), dan hospitality services agar target 1 juta wisatawan dapat tercapai pada 2020.
“Wisatawan premium itu lebih menyukai hal-hal yang berbau otentik, tidak harus banyak make-up, dan melindungi privasi wisatawan. Kebanyakan wisatawan premium menggemari budaya asli masyarakat setempat,” kata Shana.
Ia mengatakan, BOP Labuan Bajo Flores secara terus-menerus mempersiapkan SDM lokal tidak hanya menjadi pekerja, tetapi sekaligus juga wirausahawan di sektor pariwisata.
Presiden Joko Widodo, pada 2015 telah menetapkan 10 Destinasi Wisata Prioritas Indonesia yang terdiri atas Labuan Bajo, Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Taman Wisata Candi Borobudur, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Pulau Morotai, dan Taman Nasional Wakatobi.
Saat berkunjung ke Labuan Bajo, pada 11 Juli lalu, Presiden Jokowi menyatakan akan mempercepat pembangunan landasan pacu bandara dan perluasan terminal Bandar Udara Komodo agar rampung tahun depan. Selain itu, pengelolaan bandara akan dilelang dan pengelolanya diharapkan memiliki jaringan pariwisata internasional.
Shana mengatakan, saat ini BOP Labuan Bajo Flores telah melakukan rangkaian pelatihan kompetensi, sertifikasi profesi, dan gerakan sadar wisata bagi masyarakat setempat. Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) agar dapat melayani para wisatawan domestik dan manca negara.
Disebutkan, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Manggarai Barat pada tahun 2017 sebanyak 111.749 orang yang terdiri atas wisatawan nusantara 45.148 orang dan 66.601 wisatawan manca negara. Jumlah itu meningkat menjadi 163.054 pada 2018, di mana wisatawan manca negara sebanyak 91.870 orang dan 71.184 orang.
“BOP berperan sebagai hub antara pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat setempat. Sebab, yang sasaran utama adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Shana menjelaskan, ada tiga hal menarik di Labuan Bajo, yang dikenal dengan 3A, yaitu atraktif, aksesibilitas, dan amenitas.
Disebutkan, tiga atraksi Labuan Bajo terdiri atas Wisata alam Taman Nasional Komodo, Goa Batu Cermin, Kampung Cecer, Liang Ndara. Tiga aksesibilitas Labuan Bajo adalah bandar udara internasional Komodo, pelabuhan dan marina Labuan Bajo, dan jalan trans Flores.
Sedangkan tiga amenitas Labuan Bajo terdiri atas, fasilitas pariwisata, fasilitas umum seperti Rumah Sakit Siloam, dan prasarana umum (kelistrikan, telekomunikasi, dan kebersihan).
“BOP Labuan Bajo Flores akan terus mengawal pengembangan dan pembangunan pariwisata premium. Kesiapan SDM sangat diperlukan untuk memahami kebutuhan wisatawan. Dan yang terpenting, masyarakat menghormati Taman Nasional Komodo sebagai world heritage,” katanya. (**/gr)