Komisi IX Minta Pemerintah Tunjuk Lembaga Independen soal Kasus Gagal Ginjal Anak

oleh -11 views
Irma suryani Chaniago

JAKARTA – Keraguan publik apakah jenis obat-obatan jenis syirup yang beredar layak konsumsi kian memuncak.

Kondisi ini membuat Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani Chaniago geram atas kenyataan yang ada.

Ia mendesak agar Pemerintah segera menunjuk lembaga independen yang bisa menjawab keraguan publik apakah jenis obat-obatan jenis syirup yang beredar di masyarakat dan sudah dinyatakan layak menjadi penyebab kembalinya kasus  gagal ginjal akut pada anak.

Pasalnya, wanita akrab disapa Uni Irma menegaskan, 

“Saya belum mempercayai hasil tes lab dari kedua  institusi pemerintah, baik itu Kemenkes maupun BPOM terkait keabsahaan hasil lab yang obat yg dikinsumsi korban statusnya TMS menurut kesda dan MS menurut BPOM,” kata politisi Nasdem ini, Rabu (8/2/2023).

Dengan tegas, ia menyatakan belum bisa mempercayai hasil uji lab keduanya yang hasilnya bertolak belakang tersebut. 

“Karena sampai hari ini kan belum jelas apa penyebab utamanya. Jadi menurut saya Kemenkes melalui departemen kesehatan daerah (Kesda) yang  peralatan nya tidak  se moderen BPOM kenapa kok bisa bilang TMS, sementara BPOM yg memiliki laboratorium modern bilang TS ” ujarnya.

“Oleh karena itu,  saya minta Pemerintah menunjuk lembaga indepeden agar dapat membuktikan hasil yg benar dan bisa dijadikan second opinion,” kata Irma.

Ia menyebut, jika memang lembaga independen ini berhasil menujukkan hasil labnya terkait obat-obatan yang katanya menyebabkan gagal ginjal akut itu, maka ini bisa sedikit membantu Pemerintah agar tidak terus-terusan di maki-maki rakyat karena selalu bertolak belakang hasil uji dan statement nya institusinya.

Hal ini, paparnya, tentu akan mendegradasi kepercayaan publik pada dua institusi diatas.

“Ini kan dua-duanya (Kemenkes dan BPOM, red) harus nya malu dengan rakyat kalau selalu bertolak belakang dan tolong jangan permalukan presiden,” bebenya.

Maka yang harus dilakukan adalah segera ambil langkah menteri dan kepala BPOM untuk melakukan  uji laboratorium ke lembaga independen agar supaya Komisi IX DPR  percaya hasilnya.

“Kalau sekarang saya tidak percaya mau hasilnya TS atau TMS karena data sebenarnya belum pasti. Dan saya harap dari lembaga ini bisa memberikan hasil terbaik supaya masyarakat tidak lagi mencemooh pemerintah karena dua institusi pemerintah selalu bertolak belakang satu sama lain, komunikasi dan kerjanya tidak bagus. Jadi saya tidak ingin menyalahkan satu sama lain,” ujar Irma.

Untuk itu, ujarnya.  selain dari meminta lembaga independen untuk ikut dalam kasus ini, Irma berharap Polri dalam hal ini Bareskrim juga turun tangan untuk bisa menginvestigasi kembali apa penyebab kembalinya kasus ini terjadi.

“Bareskrim turun donk, cek siapa tau bukan karena itu meninggalnya tapi karena yang lain misalnya seperti didalam obat seperti itu,” tegas legislator dapil Sumsel II ini. (gardo)