JAKARTA – Menghadapi musim kemarau yang akan segera tiba, KLHK melalui Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan memperkuat konsolidasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tingkat tapak. Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) se-Indonesia, Daops Manggala Agni se-Indonesia dan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) se-Indonesia, diharapkan semakin kuat bersinergi agar aksi pencegahan dan penanggulangan karhutla semakin baik.
Melalui pertemuan secara virtual pada Jumat (29/5), KLHK meminta semua pihak terutama yang bergerak di tingkat tapak/di lapangan untuk selalu siaga dengan terus mengoptimalkan pencegahan dini karhutla meski masa Pandemi Covid-19 sedang terjadi, yaitu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Pandemi Covid-19 memberikan tantangan tersendiri bagi Manggala Agni dalam penanganan karhutla pada tahun ini.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, Ruandha Agung Sugardiman secara khusus meminta Manggala Agni pada masa pandemi ini agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan cegah Covid-19, serta tetap waspada dan sigap memantau hotspot yang terdeteksi di wilayah kerjanya.
“Manggala Agni harus selalu siap siaga dan bagi anggota yang beraktivitas di lapangan harus tetap patuh pada Protokol Kesehatan Cegah Covid-19”, terang Ruandha.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Basar Manullang, pada rapat koordinasi ini juga memerintahkan Manggala Agni, agar tidak lengah untuk terus memantau hotspot dengan pengecekan ke lapangan dan melakukan update kondisi kebakaran yang terjadi.
“Informasi kondisi di lapangan yang diberikan oleh Manggala Agni sangat penting, jika informasi karhutla dari lapangan ini segera kita dapatkan, maka langkah strategis bisa dilaksanakan bersama para pihak lainnya seperti TNI, Polri, BPBD, Pemerintah Daerah, dan perusahaan, mitra kerja lainnya”, ungkap Basar.
Selain itu sebagai bentuk upaya preventif, dijelaskan Basar jika KLHK akan menggandeng para pemuka agama untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat, sehingga para pemuka agama tersebut dapat mengajak masyarakat melalui khutbah-khutbahnya agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.
Kemudian dari pertemuan ini juga disampaikan beberapa laporan kondisi lapangan terkini terkait kesiapan menghadapi karhutla. Candra Irfansyah, Kepala Daops Manggala Agni Ogan Komering Ilir salah satu yang ikut pada pertemuan tersebut, memberikan laporan jika kondisi terkini di Ogan Komering Ilir, Sumsel, relatif kondusif di bandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Kondisi karhutla di Ogan Komering Ilir tahun ini mengalami penurunan, kondisi lahan gambut juga masih basah, selain itu kami juga terus melaksanakan koordinasi dengan TNI, Polri, BPBD, dan Pemerintah Daerah untuk mengatasi karhutla secara bersama-sama”, ungkap Candra.
Disebutkan juga olehnya jika Manggala Agni di Ogan Komering Ilir akan melanjutkan patroli terpadu bersama para pihak lain di wilayah rawan karhutla. Patroli ini yang akan dimulai lagi pada bulan Juli, namun hingga saat ini Manggala Agni OKI masih terus melakukan patroli mandiri .
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Sekretaris Ditjen PPI, Direktur Pengendalian Karhutla, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) se-Indonesia dan Kepala Daops Manggala Agni se-Indonesia.
Dalam rapat koordinasi secara virtual ini, turut hadir Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) se-Indonesia, ataupun yg mewakili, meliputi P3E Sumatera, P3E Jawa, P3E Kalimantan, P3E Sulawesi dan Maluku, P3E Bali dan Nusa Tenggara, serta P3E Papua.
Dalam acara pertemuan virtual ini juga dilaksanakan rangkaian acara halal bihalal oleh Keluarga Besar Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI). Direktur Jenderal PPI mengucapkan Selamat Idul Fitri 1441 H kepada seluruh anggota Manggala Agni, serta mendoakan semoga kondisi segera membaik dan bersama bisa berjumpa kembali dengan bulan puasa tahun depan dengan kondisi yang lebih baik.
Kondisi terkini pemantauan hotspot oleh KLHK adalah Berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Conf. Level ≥80% perbandingan total jumlah hotspot tahun 2019 dan 2020 (tanggal 1 Januari – 29 Mei 2020) sebanyak 811 titik, pada periode yang sama tahun 2019 jumlah hotspot sebanyak 1.356 titik (terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 545 titik / 40,19%).(red)