Kemenparekraf Sosialisasikan Penerapan Protokol CHSE di Bali dan Labuan Bajo kepada Ekspatriat India yang Ada di Indonesia

Kemenparekraf Sosialisasikan Penerapan Protokol CHSE di Bali dan Labuan Bajo kepada Ekspatriat India yang Ada di Indonesia

JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memperkenalkan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) kepada ekspatriat India yang ada di Indonesia melalui kegiatan perjalanan wisata pengenalan atau familiarization trip (fam trip) ke Bali dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, dalam keterangannya pada Rabu (10/11/2020), mengatakan acara yang berlangsung pada 4 hingga 9 November 2020 tersebut dilaksanakan atas kerja sama Kemenparekraf/Baparekraf dengan komunitas Indoindians.

Bacaan Lainnya

Komunitas tersebut didirikan pada tahun 2000 untuk menghubungkan dan mendukung para diaspora India di Indonesia. Lewat lamannya, www.indoindians.com, komunitas ini bertindak sebagai jembatan informasi daring bagi para diaspora India di Indonesia dan warga India yang tertarik dengan kebudayaan dan pariwisata Indonesia.

Nia juga mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk mempublikasikan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE di destinasi-destinasi wisata yang ada di Indonesia ke pasar internasional.

“Famtrip ini memang bertujuan untuk memberikan gambaran kesiapan destinasi di Indonesia kepada masyarakat India. Melalui pengalaman kegiatan yang dibagikan di sosial media para peserta dari komunitas Indondians, mereka akan tahu bahwa Indonesia telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga aman untuk bepergian ke wilayah Indonesia,” terang Nia Niscaya.

Nia menuturkan, kegiatan ini diikuti oleh ekspatriat India yang ada di Indonesia dengan berbagai latar belakang profesi seperti jurnalis, fotografer, pengusaha, dan influencer. Mereka diajak untuk mengunjungi destinasi wisata yang ada di Bali dan Labuan Bajo.
Berbeda dengan Famtrip yang dilaksanakan sebelum adanya pandemi, kali ini peserta diwajibkan untuk melakukan rapid test H-1 keberangkatan dan SWAB test langsung setibanya di Jakarta. Selain itu, protokol kesehatan juga telah diterapkan di setiap destinasi wisata, hotel, dan restoran yang didatangi peserta.

Kegiatan para peserta di Bali dan Labuan Bajo pun beraneka ragam. Di Bali, peserta diajak menikmati pengalaman mengendarai ATV, mengikuti kelas yoga dengan Master Ketut Arsana, rafting di sungai Ayung dan menikmati spa di Karsa Spa. Sementara di Labuan Bajo, peserta diajak berlayar ke Taman Nasional Komodo sekaligus live on board dengan Sea Safari Cruise VII, trekking di Loh Liang dan Pulau Padar, serta snorkeling di Pink Beach.

Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II Kemenparekraf/Baparekraf, Raden Sigit Witjaksono, menjelaskan bahwa usai pelaksanaan famtrip ini para peserta diwajibkan mengunggah konten mengenai pengalaman mereka melalui media sosial masing-masing dengan menggunakan hashtag #InDOnesiaCARE, #WonderfulIndonesia dan #FromIndonesiaWithLove.

“Selain itu, peserta juga diminta menulis feature atau artikel terkait kegiatan ini dan akan dipublikasikan ke media yang ada di India. Dengan demikian, informasi mengenai penerapan protokol CHSE di Indonesia dapat tersebar lebih luas,” ucap Sigit. (def)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *