Kedai Kito yang Sediakan Makanan Tradisional Itu, Santuni Anak Yatim

Kedai Kito saat menjamu puluhan anak Yatim

*Ada Pisang dan Ubi Rebus, Cenil serta Lupis

TANJUNGBALAI – Pengusaha muda Ryanda Pratama owner ‘Kedai Kito’ memberikan santunan kepada puluhan anak Yatim, Jumat (12 /2/21). Acara dilakukan di Jalan Burhanuddin, Kelurahan Perjuangan, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara.

Bacaan Lainnya

Menurut Ryanda, acara santunan ini dilaksanakan sebagai rasa syukur atas berdirinya usaha bersantai ngeteh dan ngopi ala kuliner tradisional.

“Sebelumnya kita sudah membuka grand opening beberapa waktu lalu dengan hiburan band. Antusias saudara dan para sahabat tidak terbendung. Mereka berduyun-duyun datang memberikan semangat atas berdirinya usaha menu tradisional yang merakyat ini,” jelas Ryanda sebagai pemilik kafe ini.

Dirinya juga mengaku sangat terharu atas segala dukungan moral dari para saudara dan sahabat yang sudah lama sebelumnya menginginkan agar usaha ini segera dioperasionalkan.

“Maka dengan rasa syukur, kita melengkapinya dengan memberikan santunan kepada puluhan anak yatim. Semoga dengan doanya para anak yatim, usaha ini mendapat keberkahan dari Allah SWT dan dapat dicintai oleh semua kalangan yang sangat menginginkan tema dan ciri khas sederhana dari kedai kito ini,” sebutnya.

Ryanda menambahkan konsep yang dipilih dalam sajian makanan dan minuman lebih kepada upaya menghidupkan kembali makanan pokok tradisional yang melegendaris pada masanya. Namun sayang tergerus oleh zaman.

“Maka dari itu kedai kito menampilkan ciri khas tersendiri yaitu kembali menghadirkan makanan andalan atok dan nenek kito dahulu. Secara langsung dapat memberikan nilai edukasi agar lebih mencintai salah satu makanan nusantara ataupun daerah, ” jelasnya.

Sehingga lanjutnya lagi, ketika mampir ke kedai kito akan diingatkan kembali pada masa-masa kenangan diwaktu kecil.

“Adapun menu kita di sini, ubi rebus, keladi rebus, pisang rebus, cenil santan, pisang, lupis dan tak lupa juga dapat ditemani kopi gayo, kopi sidikalang, kopi madina, sanger dan teh sesuai selera yang di diingikan,” sambungnya.

Manajemen “Kedai Kito” berharap usaha ini dapat berkembang dan menjadi salah satu tempat rekomendasi yang dapat digemari oleh masyarakat secara luas.

“Tentunya saya selaku owner tetap menginginkan setiap krtitik dan saran tempat nongkrong ini bisa mempertahankan nila-nilai kuliner tradisional dengan konsep promosi yang lebih kreatif lagi,” tandasnya. (gus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *