CAIRO – Duta Besar RI Cairo, Helmy Fauzy, menyerahkan bantuan bahan pokok tahap lanjutan kepada Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Arief Mughni, Minggu (18/5/2020) waktu setempat.
Pemberian bantuan ini rangkaian upaya KBRI Cairo untuk meringankan beban WNI di Mesir yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Pada tahap ini, jumlah penerima bantuan meningkat tajam dibandingkan tahap sebelumnya yaitu sekitar 5.017 WNI yang mayoritas adalah mahasiswa Indonesia.
“KBRI Cairo mengerahkan seluruh staf untuk menyiapkan lebih dari 5.000 paket bantuan baik dari tahap pengadaan maupun pembungkusan,” jelas Dubes Helmy Fauzy.
“Jumlah penerima bantuan yang meningkat tajam membuat persiapan dan penyaluran paket bantuan memakan waktu lebih dari 1 (satu) minggu karena keterbatasan sumber daya di KBRI,” tambah Dubes Helmy.
“Selain itu, tahap pembungkusan juga tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19,” ucap Helmy Fauzy.
“Diharapkan seluruh bantuan pokok ini telah diterima para WNI sebelum lebaran Idul Fitri,” kata Dubes Helmy Fauzy.
Pada kesempatan itu, juga diserahkan bantuan masker kain hasil produksi Dharma Wanita Persatuan KBRI Cairo bekerja sama organisasi di lingkup masyarakat Indonesia yaitu Creative Moms of Cairo (CMC).
Bantuan sekitar 1.569 masker kain tersebut diserahkan langsung oleh Ketua DWP KBRI Cairo, Ibu Dwi Ria Latifa, kepada Ketua Wihdah (Organisasi Mahasiswi Indonesia).
Bersamaan dengan penyerahan bantuan pokok dan masker, Dubes RI Cairo menyerahkan bantuan tunai kepada perwakilan PPMI untuk disalurkan kepada para WNI yang masuk dalam daftar penerima bantuan dengan kategori sangat membutuhkan.
Bantuan tunai tersebut merupakan hasil penggalangan donasi dari seluruh Keluarga Besar KBRI Cairo dan Sekolah Indonesia Cairo, melalui kerja sama dengan Masjid Indonesia Cairo (MIC). Donasi yang berhasil dikumpulkan tercatat lebih dari Rp 100 juta.
Terkait bantuan bahan pokok, pada tahap sebelumnya, KBRI Cairo telah menyalurkan paket bantuan kepada sekitar 1.330 penerima sebelum bulan puasa Ramadan. Jumlah penerima bantuan selanjutnya meningkat tajam diakibatkan situasi pandemi COVID-19 di Mesir yang telah berlangsung cukup lama sekitar 3 (tiga) bulan sejak Maret 2020.
Kebijakan Pemerintah Mesir menerapkan aturan pembatasan seperti antara lain penutupan penerbangan penumpang internasional dan penerapan jam malam mengakibatkan usaha sampingan mahasiswa Indonesia terhenti seperti bisnis makanan dan travel.
Selain itu, banyak orang tua para mahasiswa di Indonesia juga terdampak secara ekonomi sehingga tidak dapat mengirimkan biaya hidup bagi para putera-putrinya yang kuliah di Universitas Al Azhar.
Dalam pendataan dan penyaluran bantuan, KBRI Cairo bekerja sama dengan PPMI dan organisasi-organisasi kekeluargaan mahasiswa Indonesia di Mesir. Bantuan dikirim ke beberapa titik pengambilan sesuai zona wilayah domisili WNI di Cairo, dan para penerima bantuan diharapkan untuk mengambil bantuan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Bantuan bahan pokok yaitu terdiri dari beras, mie instan, gula, tuna dan sardin dalam kaleng, minyak goreng dan kurma. Jumlah isi bantuan dibedakan antara yang berkeluarga dan masih single. Sebagai informasi, banyak mahasiswa Indonesia di Mesir merupakan keluarga muda karena menikah selama menjalani kuliah.
Sebagai tambahan, kasus COVID-19 di Mesir mengalami peningkatan yang cukup tajam selama bulan puasa Ramadan. Hingga tanggal 17 Mei 2020, total jumlah kasus COVID-19 di Mesir tercatat 12.229 dengan korban meninggal sebanyak 630 orang. Hal ini disebabkan adanya peningkatan kerumunan massa seperti di pasar dan pusat perbelanjaan selama siang dan sore hari bulan Ramadan. (red)