Kabut Tanah Tembakau (111)

HARUM Cempaka meminta pelayan segera mencari pakain pengganti buat Hamzah. Jika tidak diganti mata-mata Ruwondo yang lalu-lalang akan cepat menandai Hamzah sebagai orang asing. Kalau sampai ke tingga Ruwondo nyawa Hamzah bisa terancam.

Tidak berapa lama, Hamzah sudah mengenakan busana khusus pelayan yang berbeda dengan masyarakat bangsawan maupun kalangan istana. Melihat Hamzah berbusana pelayan, Marlina tertawa kecil. Wajah Hamzah jadi merah. Ia menduga Marlina meledeknya.

Bacaan Lainnya

“Kamu ganteng pakai busana ini,” kata Marlina setelah Hamzah keluar dari kamar.
“Bukannya lucu?” tanya Hamzah

Marlina menggelengkan kepalanya. Hamzah menarik nafas lega. Sejek bertemu dengan Marlina gairah hidup Hamzah semkin membara. Jelita dan Bunga hanya senyum melihat tingkah Marlina dan Hamzah.

Tiba-tiba dari pintu belakang rumah muncul Rakat. Semua berhenti bicara. Rakat kaget juga melihat Hamzah, menduga ada seorang pelayan bisa masuk ke dalam rumah. Belum sempat Rakat menyelidik Hamzah, Harum Cempaka memperkenalkan Hamzah.

“Ini Hamzah teman Marlina dari negeri atas,” kata Harum Cempaka.

Darah Rakat terkesiap juga mendegarnya, namun ia mencoba ramah dengan menjabat tangan Hamzah.

“Saya tidak bisa lama disini,” kata Rakat.
“Informasikan yang ingin kau sampaikan Rakat?” tanya Harum Cempaka.

Rakat melirik sekeliling ruangan dengan matanya ingin meyakinkan bahwa keadaan aman untuk menyampaikan rahasia.

“Aman! Biacaralah Rakat,” ucap Harum Cempaka.
“Malam ini Marlina di perkenalankan saat pesta. Malam ini juga gerakan kita mulai, demikian pesan Pak Handoyo,” kata Rakat.

Semua terdiam. Harum Cempaka langsung duduk di kursi. Jelita dan Bunga memandang Rakat lama-lama. Sementara Hazmah dan Marlina saling pandang tidak tahu apa yang harus dilakukan. (***)

Pondok Melati,

Regardo Sipiroko

*DILARANG mengutip keseluruhan atau sebagian dari Novel Mini ini dalam cuplikan atau utuh untuk film, video, audio, tulisan atau bentuk apapun tanpa izin dari www.gapuranews.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *