MEDAN – Semua orang dapat merasakan kontribusi positif dari keberadaan penyandang gelar ‘Jaka Dara’, terutama dalam pelestarian budaya dan pembangunan mental generasi muda di Kota Medan. Untuk itu ‘Jaka Dara’ harus terus memperluas ilmu pengetahuan, khususnya terkait kondisi dan karakter, budaya serta potensi Kota Medan.
Harapan ini disampaikan Wali Kota Dzulmi Eldin saat menghadiri Malam Grand Final Pemilihan Jaka Dara Kota Medan 2019 di Hotel Grand Aston, Jumat (19/7/2019) lalu.
Event ini digelar Pemko Medan dalam upaya melestarikan budaya bangsa dan daerah. Di samping itu juga sebagai sarana pengembangan bakat, kreatifitas dan kecerdasan para generasi muda kota Medan.
Melalui ajang pemilihan ‘Jaka Dara’ tersebut, Wali Kota berharap dapat membangun citra budaya yang khas, kearifan lokal serta kepariwisataan di Kota Medan. Dengan demikian menyandang gelar Jaka Dara tentunya akan menjadi suatu kebanggaan bagi pemenang ajang pemilihan tersebut.
Meski demikian Wali Kota mengingatkan, menyandang gelar Jaka Dara tidak hanya sekedar sebuah kebanggaan namun harus menjadi sebuah tantangan, guna mengasah kemampuan dan ilmu pengetahuan, baik bidang akademik di sekolah maupun bidang umum lainnya. Dengan demikian penyandang gelar Jaka Dara merupakan orang-orang pilihan dan berkualitas.
“Gelar yang disandang para Finalis ‘Jaka Dara’ ini akan semakin berarti jika semua orang dapat merasakan kontribusi positif, terutama dalam hal pelestarian budaya dan pembangunan mental generasi di Kota Medan. Jadi saya minta kepada Jaka Dara tahun 2019 agar dapat memperluas ilmu pengetahuan ,terutama terkait dengan kondisi dan karakter, budaya serta potensi pariwisata di Kota Medan”, kata Wali Kota.
Eldin berpesan, penyandang gelar ‘Jaka Dara’ juga harus dapat menjadi pioner dalam membentuk generasi muda agar lebih mencintai budaya daerah serta menjauhi segala bentuk perilaku negatif. Sebab, Jaka Dara mempunyai tanggung jawab dalam mempromosikan dunia wisata dan kebudayaan di Kota Medan, termasuk program-program pembangunan Pemko Medan.
gapuranews
Tidak hanya itu saja tegas Wali Kota, penyandang gelar Jaka Dara juga harus dapat menjadi pioner dalam membentuk generasi muda agar lebih mencintai budaya daerah serta menjauhi segala bentuk perilaku negatif. Sebab, Jaka Dara mempunyai tanggung jawab dalam mempromosikan dunia wisata dan kebudayaan di Kota Medan, termasuk program-program pembangunan Pemko Medan.
Malam Grand Final Jaka Dara berlangsung cukup meriah. Selain Wali Kota, acara juga dihadiri unsur Forkopimda Kota Medan, Asisten Umum sekaligus Plt Kadis Pariwisata Renward Parapat, Ketua TP PKK Kota Medan Hj Rita Maharani Dzulmi Eldin SH diwakili Wakil Ketua IV Yurina Khairul Syahnan serta ratusan pengunjung.
Di malam grand tersebut, final tampil 25 pasang Jaka Dara setelah lulus dari seleksi yang dilakukan panitia. Selanjutnya 25 pasang Jaka Dara itu bersaing dihadapan para dewan juri, salah satunya Putri Indonesia Pariwisata 2018 Wilda Octaviana Situngkir.
Setelah dilakukan penilaian, akhirnya terpilih 10 pasang untuk selanjutnya akan bersaing memperebutkan 4 kategori pemenang yakni Jaka Dara Inteligensia , Jaka Dara Kepribadian, Jaka Dara Persahabatan dan Jaka Dara utama Kota Medan 2019.
Setelah melewati pertanyaan dewan juri, akhirnya ditetapkan pemenang Jaka Dara Persahabatan Kota Medan 2019 Hanibal Aditya (Jaka) dan Putri Wan Aulia (Dara). Lalu Jaka Dara Kepribadian Kota Medan diraih Kevin Sabila (Jaka) dan Tricory Indahsary (Dara) serta M Deni Kurniawan Pohan (Jaka) dan Sarina Gracesela (Dara) sebagai Jaka Dara Intelegensia Kota Medan. Ketiga pasangan mendapatkan tropi beserta hadiah uang tunai masing-masing sebesar Rp.10 juta.
Sedangkan untuk kategoti Jaka Dara Utama Kota Medan 2019 diraih Hutama Hafiz Husein (Jaka) dan Ifani Helen (Dara). Selain trofi, keduanya juga mendapatkan hadiah uang tunai masing-masing sebesar Rp.20 juta.
Selanjutnya Wali Kota pun memasangkan tengkulok (topi khas Melayu) kepada Hutama Faiz dan mahkota kepada Ifani Helen disertai tepukan riuh seluruh pengunjung yang hadir. (ab/gr)