Oleh: Dedy Setiawan
VIHARA Buddhagaya Watugong atau juga dikenal dengan nama Vihara Buddhagaya merupakan salah satu tempat ibadah agama Buddha yang terletak di Pudakpayung, Banyumanik, Semarang Jawa Tengah.
Vihara ini merupakan tempat beribadah bagi umat Buddha, namun juga dibuka untuk wisata umum.
Lokasi tepatnya berada di depan Markas Kodam IV/Diponegoro. Komplek Vihara Buddhagaya Watugong tersebut terdiri dari dua bangunan induk utama yaitu Pagoda Avalokitesvara dan Dhammasala serta beberapa bangunan lain.
Pagoda Avalokitesvara adalah bangunan yang mempunyai nilai artistik tinggi, dengan tinggi mencapai 45 meter dan ditetapkan sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Di dalamnya terdapat patung Dewi Kwan Im dengan tinggi lima meter.
Sedangkan Dhammasala terdiri dari dua lantai yang mana lantai dasar digunakan sebagai ruang aula serbaguna untuk kegiatan pertemuan dan lantai atas digunakan untuk upacara keagamaan yang terdapat patung Sang Buddha.
Bangunan lain yang terdapat di dalam vihara yaitu Watugong, Plaza Borobudur, Kuti Meditasi, Kuti Bhikku, Taman bacaan masyarakat, Buddha Parinibana, Abhaya Mudra dan Pohon Bodhi.
Vihara Buddhagaya
DORPHAL (baca : dorfal) adalah sebuah relay ancient technology buatan Bangsa LEMURIA 40% yang dapat memancarkan gelombang yang dinamakan ERSELNA yang berfungsi untuk memadatkan atau merapatkan molekular tanah.
DORPHAL berisi nanotechnology dan rata-rata berbentuk bulat sempurna supaya bisa memancarkan gelombang ERSELNA ke segala arah dan mampu mendeteksi apapun yang terjadi di permukaan Planet dan membuat antisipasi yang dibutuhkan oleh Planet tersebut.
Prinsip kerja DORPHAL adalah dengan cara melawan gelombang dengan gelombang. Contohnya jika terjadi gempa bumi maka gelombang ERSELNA pada DORPHAL akan memberikan reaksi secara otomatis untuk melawan gelombang gempa tersebut dengan cara memadatkan molekular tanah sehingga radius yang melewati gelombang ERSELNA tersebut menjadi mental kembali.
Molekular DORPHAL dibuat satu baris dan searah sehingga bisa menimbulkan gelombang magnetik sangat tinggi apabila terkena stimulus dari gelombang lain.
Contohnya Radar, yang mengeluarkan atau menembakkan semacam gelombang dan akan direspon oleh DORPHAL, sebagai serangan maka akan terjadi counter attack yang menyebabkan semua mekanisme pesawat jadi mati kecuali pesawat tanpa Radar. Untuk pesawat yang memakai radar, diatas 8000 kaki masih tetap aman, tetapi disekitar 6000 kaki dan jika terperangkap jalur DORPHAL, maka akan terjadi serangan.
Penulis mengukur kekuatan energi di watu gong luar biasa energinya mencapai 220 Tesla. Untuk ukuran normal di tempat biasa adalah 44-48 Tesla.
Inilah bukti nyata kecerdasan Leluhur Nusantara #LEMURIAN. Dorphal ini di tanam untuk menjaga agar rambatan Gempa Vulkanik menjadi kecil sewaktu mendekati permukaan Tanah
Penulis menyarankan sering seringlah main kesini dan cukup berdiam diri atur pernapasan diaghfrahma selama 30 – 60 menit yang baik di jam 3.15 – 17.00.
Hal ini bertujuan untuk mengakselerasi energi tubuh dengan energi batu Dorphal agar kita tetap sehat karena gelombangnya merevery sel sel tubuh yang rusak. (***)