TOBA – Pemerintah terus berupaya melakukan pemulihan dan pengembangan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satunya dengan mendorong investasi pariwisata dan ekonomi kreatif di berbagai daerah, terutama di 5 Destinasi Super Prioritas (DSP).
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, hadir dalam acara “Indonesia-China Tourism & Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destinations” yang berlangsung di The Caldera, Danau Toba, Sumatera Utara, Jumat (18/12/2020). Angela mengatakan, pariwisata akan menjadi salah satu sektor pendorong pemulihan ekonomi nasional karena pariwisata memiliki multiplier effect yang luas.
“Pariwisata membawa konsumen untuk sektor-sektor lainnya secara langsung maupun tidak langsung seperti transportasi, industri pemasok bahan baku hotel, sektor ekonomi kreatif dari UMKM, kuliner, kriya, seni pertunjukan, dan masih banyak lainnya,” kata Angela.
Ajang “Indonesia-China Tourism & Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destinations” diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan Diplomatik Indonesia dan China yang difokuskan untuk menggalakkan perekonomian pariwisata.
Forum ini memperkenalkan keistimewaan dan keunikan berbagai kawasan destinasi di Indonesia, sehingga diharapkan dapat menarik investasi agar percepatan pengembangan Sumber Pendapatan Daerah (SPD) dapat dilakukan guna menumbuhkan perekonomian Indonesia.
Angela mengatakan, Indonesia dianugerahi kekayaan alam dan budaya yang luar biasa yang bisa menjadi modal besar dalam pembangunan pariwisata berkelas dunia. Karenanya pengembangan destinasi wisata melalui investasi dinilai akan berdampak besar sekaligus dapat membantu pemerataan ekonomi dan pembangunan di daerah-daerah.
Dalam pengembangan pariwisata, Kemenparekraf/Baparekraf tengah fokus untuk shifting dari quantity tourism ke quality tourism. Yakni bagaimana meningkatkan kualitas dari destinasi pariwisata dan produk ekonomi kreatif Indonesia, sehingga memberi dampak sosial yang luas bagi masyarakat Indonesia, dan membuat kehidupan masyarakat jauh lebih baik.
Artinya, dalam membangun pariwisata berkualitas, harus memperhatikan dan membangun semua aspek pariwisata dan ekonomi kreatif. Di antaranya konektivitas yang memudahkan akses ke setiap destinasi, infrastruktur yang berkualitas dan berjangka panjang, menyediakan pengalaman yang unik di setiap destinasi, juga menggunakan analisis big data, agar bisa memprediksi tren dari perilaku orang-orang yang beraktivitas dalam ranah pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Diharapkan melalui forum ini, para investor tidak hanya dapat menarik investasi tapi juga memberikan pemahaman yang lebih jauh tentang quality tourism dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif kita ke depan,” kata Angela.
Dalam kesempatan itu, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo berkesempatan menikmati keindahan Danau Toba dari The Caldera. Selain itu ia juga menyempatkan diri memberikan sertifikat CHSE ke salah satu hotel di Parapat.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan, hingga saat ini pemerintah sangat fokus dalam pemulihan ekonomi nasional terutama dalam bidang pariwisata. Melalui Kemenko Marves, pemerintah memang fokus dalam pembangunan lokasi pariwisata yang ada khususnya Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Likupang. Pembangunan infrastruktur akan dikerjakan terutama yang menyambungkan area distribusi, hingga ada juga untuk akses pariwisata.
“Selain itu, bila memang perekonomian sudah membaik khususnya di bidang pariwisata maka akan ada lapangan pekerjaan baru yang bisa bermanfaat bagi kemajuan ekonomi Indonesia,” kata Luhut.
Forum Investasi hari ini tidak hanya diaktualisasikan dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok, tapi juga forum untuk mendorong aksi bilateral yang secara konkret menghasilkan kinerja ekonomi yang stabil dan kuat di kedua negara.
“Tujuan dari forum Investasi ini adalah agar kedua negara mencapai pemulihan ekonomi penuh dalam dua tahun, melalui investasi nyata di bidang pariwisata,” kata Luhut.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, serta Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Zhang Xu secara daring. (red)