MEDAN – Dewan juri lomba menulis mitos/legenda cerita rakyat Sumatera Utara yang diselenggarakan Forum Sastrawan Deliserdang (Fosad) bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara, Sabtu sore (19/10) mengumumkan pemenang lomba tersebut di kantor Fosad, Batangkuis, Deliserdang.
Panitia lomba menyebut, lebih dari seratus naskah peserta dari berbagai daerah kabupaten/kota di Sumatera Utara telah masuk ke meja panitia sejak lomba tersebut dibuka pada 20 Juni hingga ditutup 20 Agustus 2019. Dari seratusan lebih naskah tersebut, 33 naskah di antaranya dinyatakan lolos kurasi oleh tim juri yang diketuai oleh sastrawan dan kritikus, Mihar Harahap.
Menurut Mihar, penilaian juri didasarkan pada aspek keaslian karya tulis, aspek penceritaan, aspek bahasa dan aspek pemenuhan persyaratan lomba sebagaimana yang telah ditetapkan panitia.
Ke-33 naskah yang lolos kurasi tersebut adalah “Pangeran Nipahu” karya Rosintan Hasibuan, “Si Marhala & Pulau Berhala” karya M. Syahrul Ramadhan, “Sang Putri dan Seekor Naga” karya Embart Morganna, “Inang-Inang Lembukot” karya Syafrizal Syahrun, “Sungai Kuruk-Kuruk” karya Wiji Utami Lestari, “Legenda Batang Kwis” karya Endra Mulyadi, “Legenda Danau Lau Kawar” karya Fitri Yani, “Legenda Goa Tao Delapan Putri” karya Antonius Silalahi, “Asal Mula Aren” karya Askolani, “Legenda Panglima Nayan”, karya Sukarnoto, “Lagu Enau” karya Adelina Savitri Lubis, “Tujuh Putri dan Tujuh Pangeran” karya Winarti, Spd, M.Pd, “Legenda Datuk Mata Pao” karya Arifin, “Tambun Tulang dan Batu Pikir Silau Laut” karya Tifatul Husna, “Legenda Batu Porang Aji” karya Tomson Panjaitan, S.Pd.
Kemudian “Asal Usul Si Bintang” karya Siti Hasanah, “Legenda Tao Sipinggan Dan Tao Silosung” karya Anita Denike Siregar, “Syeikh Kubah Terbang Yang Suka Makan Keladi” karya Ayub Hamzah Fahreza, “Putri Nae Manggale” karya Wahidah Rahmadhani, “Raja Omas Dan Asal Mula Saringon” karya Sri Lestari Nainggolan, “Legenda Putri Bidadari Si Boru Natumandi” karya Purnama Melani, “Legenda Aek Sipang” karya Parno S Mahulae, “Asal Usul Tanjung Beringin Dan Batu Melenggang” karya Ihsan Tabrani Surya.
Lalu “Legenda Batu Pindah Tanjung Tiram” karya Fita Fitria, “Hikayat Hariara” karya Adi Putra, “Sandeyan Raja” karya M. Agus Salim, “Dolok Marbulang Ombun” karya Juliana, “Putri Ular” karya Muthia Khairuni, “Tragedi Cinta Tualang dan Raso” karya Bobby Mahzai Marpaung, “Legenda Datuk Kota Bangun Dan Guru Patimpus” karya Nevatuhella, “Sukmo Ilang Di Kampung Kolam” karya Asa Hasanah, “Asal Kota Borala” karya M. Aulia Lubis, dan “Legenda Dolok Partangisan” karya Riduan Situmorang.
Menurut Mihar Harahap, ke-33 naskah tersebut merupakan cerita rakyat yang berkembang di berbagai kota/kabupaten seperti Medan, Tanjung Balai, Simalungun, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Batubara, Langkat, Humbang Hasundutan, Labuhan Batu, Asahan, Tanah Karo, Tapanuli Selatan, Deli Serdang, Tapanuli Tengah dan Serdang Bedagei.
Dari ke-33 naskah yang lolos kurasi itu, tambah Mihar, dewan juri kemudian memutuskan 6 (enam) naskah pemenang yakni “Sukmo Ilang di Kampung Kolam” karya Asa Hasanah sebagai pemenang I. “Sandeyan Raja” karya M. Agus Salim sebagai pemenang II, “Legenda Datuk Matapao” karya Arifin sebagai pemenang III, “Asal Kota Borala” karya M. Aulia Lubis sebagai pemenang Harapan I, “Putri Nae Manggale” karya Wahidah Rahmadhani sebagai pemenang harapan II dan “Legenda Dolok Partangisan” karya Riduan Situmorang sebagai pemenang harapan III.
Kepada masing-masing pemenang, selain mendapat hadiah uang tunai, juga akan mendapat sertifikat. Sedangkan 27 penulis naskah yang lolos kurasi, juga akan mendapat hadiah hiburan berupa uang tunai dan sertifikat. Penyerahan hadiah kepada pemenang lomba akan dilaksanakan bertepatan dengan perayaan HUT ke-2 Fosad pada Selasa, 29 Oktober 2019 di MIS Hidayatullah, Desa Sena, Batangkuis.
“Insya Allah, jika tak ada halangan, semua naskah para pemenang dan naskah yang lolos kurasi akan diterbitkan oleh Fosad dalam satu buku cerita mitos/legenda Sumatera Utara,” kata Mihar. (rel)