MEDAN – Taman Budaya Sumatra Utara (TBSU) menggelar Festival Musik Tradisional Tingkat SMA/SMK Sederajat dan Mahasiswa se-Sumut, Senin (28/10/2019).
Perhelatan yang digelar di pelataran TBSU ini merupakan upaya menjaga eksistensi seni musik tradisional, khususnya di kalangan generasi muda.
Tak kurang festival ini mampu menjaring 34 peserta dari berbagai daerah atau etnis yang ada di Sumatra Utara (Sumut). Ada 8 musik etnis yang dilombakan, Yakni, Nias, Karo, Melayu, Mandailing, Pakpak Dairi, Batak, Simalungun dan Batak Pesisir.
Festival yang bertujuan merawat kebudayaan Sumut ini, merupakan festival pertama. Diselenggarakan dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda.
Setelah seharian bertanding akhirnya dewan juri memutuskan pemenangnya sebagai berikut.
- Festival Musik Tradisional karo
Terbaik 1 Grup Mahasora
Terbaik 2 Grup Soerkam
Terbaik 3 Grup Troba Dour - Festival Musik Tradisional Melayu
Terbaik 1 Grup Gendang Kampung
Terbaik 2 Grup Trakustik
Terbaik 3 Grup Laila Manja - Festival Musik Tradisional Toba
Terbaik 1 Grup Impola Etnik
Terbaik 2 Grup Siute Manis
Terbaik 3 Grup Ansambel Batak Toba - Festival Musik Tradisional Nias
Terbaik 1 Grup Ono Niha
Terbaik 2 Grup Mitae Etnos
Terbaik 3 Grup Maena - Festival Musik Tradisional Pesisir
Terbaik 1 Grup Unimed Trens
Terbaik 2 Grup Sicerek
Terbaik 3 Grup Sikambang - Festival Musik Tradisional Simalungun
Terbaik 1 Grup Marahap Etnos
Terbaik 2 Grup Simalungun Culture
Terbaik 3 Grup Posniuhur - Festival Musik Tradisional Mandailing
Terbaik 1 Grup Sialang Mandailing Etnik
Terbaik 2 Grup Etniksu
Terbaik 3 Grup Gemilang Sioloi Poda - Festival Musik Tradisional Pak pak Dairi
Terbaik 1 Grup SMAN Salak
Terbaik 2 Grup Mijehe Mijulu Etno
Terbaik 3 Grup Tirismo.
Kadisbudpar Sumut dr. Ria Nofida Telaumbanua, M. Kes., saat membuka perhelatan akbar lmenyatakan, Pemprov Sumut melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumut berkomitmen dan mengajak dan mendorong untuk terus mengembangkan serta melestarikan seni budaya yang ada di Sumut.
“Diharapkan festival musik tradisional ini bisa dijadikan momen penting dalam pelestarian budaya Sumut, menjadi sarana penyaluran bakat seni ke arah positif bagi masyarakat Sumut, menumbuhkembangkan minat masyarakat terhadap seni musik tradisional, dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni musik tradisional,” harapnya.
Selain itu, lanjutnya, melalui Festival para generasi muda dan pelatih seni bisa menumbuhkembangkan seni budaya yang ada di Sumut. Hal ini sesuai UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudyaan.
“Semoga ke depan kegiatan ini berkelanjutan dan menjadi event tetap yang bisa mendongkrak pariwisata agar diminati para wisatawan lokal maupun mancanegara,” ucapnya. (aba)