NEW DELHI – Ada yang menarik pada pertemuan ASEAN New Delhi Committee (ANDC) yang diselenggarakan KBRI New Delhi pada tanggal 24 Oktober 2019.
Di tengah keseriusan suasana pertemuan para Kepala Perwakilan negara-negara ASEAN, ternyata disisipkan juga diplomasi kuliner yg ditampilkan melalui suguhan menu-menu khas nusantara. Dengan paduan gaya penyajian dan cita rasa yang otentik, semakin menyempurnakan khazanah kelezatan kuliner Indonesia.
Tak heran jika sajian menu khas Indonesia ini menuai pujian dan decak kagum para Kepala Perwakilan yang hadir, bukan saja karena kaya akan cita rasa yang otentik, sajian plating ala nusantara yang cantik juga menambah nilai kejutan makanan asli Indonesia ini.
Bukan cuma gado-gado yang jadi primadona, menu-menu lain yang ikut disajikan juga tidak kalah memikat, antara lain soto bandung, cumi isi sayuran, gado-gado gulung, nasi ijo daun kale, sayur kapau, ikan salmon kuah kuning, orek tempe dan sate ayam bumbu kacang.
Tidak ketinggalan beragam kue dan cemilan khas Indonesia juga ikut disajikan seperti bika ambon, kerupuk udang, kue lumbur, kue sus isi tuna, martabak telur, kue mata roda dan kolak biji salak.
Kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan Komite ASEAN pada 24 Oktober 2019 bukan tanpa alasan, pasalnya Dubes Arto Suryodipuro telah diberikan mandat untuk menjadi Chairman ASEAN New Delhi Committee (ANDC) periode 2019-2020, dan seakan tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, Dubes RI turut menyertakan diplomasi kuliner nusantara kepada para Kepala Perwakilan ASEAN yang hadir.
Selain para Dubes dari negara-negara ASEAN, pertemuan Komite ASEAN juga dihadiri oleh Dubes Australia dan New Zealand.
Menurut Dubes RI, Arto Suryodipuro diplomasi kuliner tidak harus selalu dengan penyelenggaraan festival kuliner, atau kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan dengan skala besar, tapi bisa juga dilakukan secara efektif dengan memanfaatkan pertemuan-pertemuan resmi KBRI, seperti pertemuan Komite ASEAN ini misalnya.
“Sudah tentu saya ingin memaksimalkan setiap peluang yang ada untuk mempromosikan potensi Indonesia, jadi tidak heran jika dapur Wisma Duta selalu sibuk menyajikan menu-menu khas nusantara untuk para tamu KBRI, dan hasilnya memang cukup efektif bahwa saat ini kuliner Indonesia semakin mendapat tempat spesial di hati pecinta kuliner mancanegara Ujar Dubes Arto.
“Kita punya harapan besar bahwa kedepan kerjasama bisnis sektor kuliner bisa jadi peluang yang menjanjikan, karena potensinya cukup besar. Sekarang ini baru ada satu rumah makan Indonesia, dengan nama cukup unik yaitu “Sambal” yang ada Hyderabad. Meski sudah ada beberapa makanan khas Indonesia di restoran-restoran internasional di New Delhi, seperti nasi goreng, sate dan soto ayam, tapi itu saja tidak cukup, kita ingin lebih banyak lagi”.
Dubes Arto juga menjelaskan bahwa keberhasilan promosi kuliner di luar negeri akan menghasilkan pandangan dan reputasi yang positif terhadap keragaman cita rasa kuliner Indonesia dan tentunya memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan angka kunjungan wisatawan India ke Indonesia.
Sebelumnya, dalam rangka 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan India, KBRI atas dukungan Kemenpar RI sukses menyelenggarakan pekan kuliner Indonesia, yang berlangsung dalam tiga rangkaian kegiatan yaitu kuliah umum dan demo memasak di International Institute of Hotel and Management (IIHE) New Delhi, yang merupakan salah satu sekolah perhotelan terbaik di India, partisipasi di 2nd International Hospitality Expo (IHE) dan Indonesian Culinary Festival 2019 di hotel The Leela Palace, New Delhi.
Tidak tanggung-tanggung, untuk sukseskan pekan kuliner tersebut KBRI mengundang empat celebrity chef Indonesia untuk unjuk kebolehan di depan ratusan mahasiswa IIHE New Delhi melalui kuliah umum dan demo masak. Keempat celebrity chef tersebut antara lain adalah Chef Yuda Bustara, Chef Gupta Sitorus, Chef Kevindra Soemantri dan Chef Primo Rizky.
Dan nyatanya tak sulit bagi keemapt celebrity chef tersebut untuk memukau ratusan mahasiswa dan para chef dari hotel beberapa ternama di India, dengan sajian beragam menu dan cita rasa khas nusantara yang otentik. (red)