FILM dokumenter ‘Pejuang Dari Gua Purbakala’yang digarap sutradara muda Makassar, Nurtaqdir Anugrah dan Muhammad Fahmi Iskandar, ditayangkan di Auditorium Prof A Amiruddin Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas), Selasa (20/10/2015).
Selain diputar di Unhas, juga akan diputar di lima tempat, yaitu di Universitas Hasanuddin pada 20 Oktober, Aula Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 22 Oktober, Universitas Negeri Semarang pada 27 Oktober, Universitas Tadaluko Palu pada 29 Oktober, dan Institut Francis Indonesia pada 29 Oktober.
Film yang dengan durasi 22:45 ini bercerita tentang isu karts dan situs yang ada di daerah Maros. Di acara pemutaran film ini juga mempunyai sesi diskusi untuk film dokumenter dan isu-isu yang diangkat.
Sebagai pembicara Dosen Arkeologi Unhas yang telah lama konsen terhadap isu karst, Iwan Sumantri. Juga Iwan Sari dari Komunitas Pecinta Alam OPA Trans. Sedangkan penonton yang hadir dari kalangan mahasiswa dan komunitas pecinta alam.
“Mengapa kami mengangkat isu karts dan situs di Maros ini, karena di Maros hampir setiap hari kita liat di tivi. Tapi yang ditayangkan hanya indah-indahnya. Tapi mereka tidak melihat hal-hal lain untuk itu,” kata Nurtaqdir di tengah diskusi selepas pemutaran film besutannya.
Film ini tidak hanya sebatas sebuah tontonan tapi suatu gerakan yang mengangkat isu-isu yang begitu berpegaruh kepada warga Maros. (gr)