Dewan Kesenian Balikpapan Sukses Panggungkan ‘Parang Maya’ di TIM

Foto: Parang Maya Teater asal Kaltim tampil di TIM (ist)

DITUKANGI Ketua Dewan Kesenian Balikpapan (DKB). H. Darwis M. Noor, SH sebagai Sutradara dan Asisten Sutradara Yudy Valent melalui penampilan Teater Ekplorasi mengangkat cerita ‘Parang Maya’ dari suku Dayak didukung oleh Pemerintah Kota Balikpapan, Pengelola Taman Ismail Marzuki (TIM) dan Seniman Kaltim di Jakarta bertempat di gedung Teater Kecil Taman Ismail Marzuki hari Rabu (24/5/2016) lalu.

Foto: Parang Maya  Teater asal Kaltim tampil di TIM (ist)
Foto: Parang Maya Teater asal Kaltim tampil di TIM (ist)

Ketua Dewan Kesenian Balikpapan ( DKB) yang sering disapa Darwis didalam penggarapannya memadukan pemain senior dan junior dan hampir sebagian besar diisi oleh pemain muda yang diambil dari beberapa even, salah satu kegiatan Lomba Teater Tingkat SMA/SMK dilaksanakan Kadis Pendidikan Balikpapan 2016.

Bacaan Lainnya

Untuk melengkapi H. Darwis M. Noor, SH mengambil pemain dari siswa-siswi Sekolah Dasar, Tracy Anjani RD dari SDN 01 Balikpapan Kota dan Izzul Meaza dari SDN 01 Balikpapan Tengah.

Ini membuktikan melalui Dewan Kesenian Balikpapan akan melahirkan pemain -pemain muda yang handal dan kedepannya bisa mengangkat nama Kota Balikpapan baik tingkat Lokal maupun Nasional.

Selanjutnya Darwis mempercayakan kepada Mawar Desember sebagai Koreografer jebolan alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Ia ( Mawar) juga sebagai Guru Seni dan Budaya SMA Negeri 6 Balikpapan, dan dibantu Sumawi dari AWI Studio.

Penata musik langsung digarab oleh Supri dan Jessy dibantu dari beberapa pelajar sebagai pemain.

Kecerdasan H. Darwis M. Noor, SH sebagai Sutradara diawal pementasan cerita PARANG MAYA sebagai pembuka menampilkan kesenian Madihin yang diisi oleh Badiu, Pandu dan Anisa Wulansari.

Dalam betutur ia ( Badiu) menyampaikan pesan-pesan promosi tentang Kota Balikpapan dan diselingi lelucon menjadi ciri khas kesenian Madihin yang membuat kurang lebih 200 penonton di Gedung Teater Kecil TIM sangat terhibur.

Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan cerita ‘Parang Maya’  yang mengisahkan seorang putri yang masih berusia muda yang diperankan oleh Tracy Anjani RD yang kelak akan menjadi sorang gadis yang diperankan oleh Mawar Desember.

Saat menginjak dewasa gadis tersebut menjadi putri yang sangat cantik dan mulai menjadi perhatian para pemuda dayak.

Dengan kecantikan ia ( mawar) mulailah terjadi pertarungan dua pemuda dayak yang mempunyai ilmu kedikdayaan untuk memperebutkan sang putri tersebut.

Pertempuran demi pertempuran yang dilakukan telah memakan waktu lama dan masing-masing terus bertahan. Edy salah pemuda yang sangat berambisi untuk mendapatkan sang putri melakukan ritual PARANG MAYA dengan mengambil batang pisang yang diletakan di tanah, lalu ( Edy) mengangkat tinggi – tinggi mandaunya dengan sekuat tenaga ia (edy) langsung menebas batang pisang tersebut.

Tanpa ampun pemuda yang menjadi pesaing yang diperankan oleh Ariansyah terkapar akibat kuatnya ilmu yang ditebaskan melalui batang pisang oleh Edy.

Untuk mengobati akibat ilmu PARANG MAYA tersebut sang putri ( Mawar) yang juga tertarik kepada Ariansyah mencoba mengobati dengan matera – mantera agar pemuda yang dicintainya dapat kembali sembuh.

Ariansyah sembuh. Cinta kedua insanpun selalu bahagia, sampai pada akhirnya sang Putri yang diperankan oleh mawar mengakui bahwa dirinya hanyalah Burung Jelmaan. ( Abram Halim/gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan