Seperti yang diketahui, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia terus menembus rekor tertinggi sejak penetapan pandemi pada Maret 2020 lalu. Hari ini, misalnya, jumlah kasus positif tembus di atas 34.000 orang, sedangkan kasus kematian untuk pertama kalinya menembus angka 1.000.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Marise Payne mengaku telah berkomunikasi dengan Menlu Indonesia Retno Marsudi terkait rencana pengiriman bantuan kesehatan tersebut.
Marise berkata bahwa sejak awal pandemi, pemerintah negeri kanguru itu telah memberikan pinjaman US$1,5 miliar untuk penanganan Covid-19, dan menyediakan 100 ventilator non-invasif serta peralatan medis dan laboratorium lainnya. Australia juga menyediakan $101,9 juta untuk mendukung peluncuran vaksin nasional Indonesia.
“Ini termasuk pendanaan untuk pengadaan vaksin melalui UNICEF ($77,1 juta), serta dukungan pengiriman melalui Bank Dunia, UNICEF dan WHO, dan Kemitraan Keamanan Kesehatan Australia-Indonesia,” katanya.
“Australia mendukung mitra dekat dan tetangga kami Indonesia dalam menanggapi lonjakan signifikan kasus COVID-19,” kata Payne dalam sebuah pernyataan. Payne berharap dukungan Australia dapat memperluas kapasitas tes dan membantu fasilitas medis darurat. Payne juga menyebut bantuan yang akan diberikan ke Indonesia adalah berupa :
-Bantuan senilai USD 12 juta dolar Australia (setara Rp 130 miliar) untuk peralatan medis terkait oksigen dan lainnya, termasuk 1.000 ventilator, 700 konsentrator oksigen, lebih 170 tabung oksigen dan berbagai bahan dan suplai medis.
-400 ribu alat tes antigen
-2,5 juta dosis vaksin AstraZeneca.
“Paket (bantuan) tersebut dibangun atas dukungan kuat Australia untuk Indonesia dalam merespons pandemi COVID-19,” tutur Payne. Selama dua pekan terakhir kasus COVID-19 di Indonesia makin melonjak. Hampir setiap hari penambahan kasus baru memecahkan rekor. ( ima )