JAM di tangan Husein menunjukan waktu pukul 11 Wib, Dia memasuki kedai Soto, di daerah Kesawan, di dekat Tjong A Fie.
Gedung bersejarah seorang Mayor Tionghoa yang sukses di Medan.
Tjong A Fie (1860-1921) seorang bankir, pengusaha perkebunan. Dia berasal dari Tiongkok.
Husein memilih duduk di meja paling belakang, memesan soto daging, teh susu.
Saat nikmatnya dia menyantap hidangan, matanya tertuju dengan seorang pengunjung yang masuk ke kedai soto itu, “pucuk dicinta ulampun tiba”, dia membatin.
Dibiarkanya orang yang dicarinya menikmati makanan yang tersaji.
Sewaktu orang tersebut hendak membayar makananya, dengan cepat dia bergegas menghamipiri orang yang dicarinya.
“Ikuti perintah saya, membangkang saya dor”, kata Husein sambil menunjukkan surat tugas.
Buronan Husein tersebut tak berkutik.
Di parkiran telah menunggu sebuah kenderaan Honda CRV.
Orang itu dibawa ke Bandara Kualanamu. Tiga orang petugas Intelijen memboyongnya ke Jakarta.
Husein masih memburu dua orang lagi.
“Lain diburu, lain yang ditangkap”, Husein membatin.
Dia kembali ke Binjai dengan kereta Lelawagsa.
Malam yang senyap
Sepupunya dr Setia Negara datang menghibur. (**)
Binjai, 190121,
Tsi taura