GERIMIS tak henti-hentinya mengetuk genteng rumah seni di sudut kampung yang sunyi.
Di dalamnya penggiat seni bersiap-siap melakoni perannya.
Tua muda berbaur duduk di lantai, malam yang meriah yang tak pernah mereka lakukan selama ini.
Penampil didominan penyair muda dan senior yang selalu tampil di open stage eks Taman Budaya Sumatera Utara sebelum Covid-19 menjadi momok untuk tampil di pentas.
Di sudut ruangan seorang penikmat seni tak melepas setiap penampil.
Malam itu dia berpenampilan dengan jaket, baju kaos celana levis dan topi pet semua yang menutup tubuhnya berwarna hitam.
Malam itu lelaki berjaket tersebut membaca puisi yang ditulisnya sebelum acara dimulai, berjudul “Malam Di Sudut Kampung” :
masa yang tertinggal jauh
entah dari mana mulanya
kasut pentas menari luka negeri
mengguit mata terpejam
seperti bermain layang-layang
teraju pun merentap hening
layang-layang menukik rendah
sepasang mata di atas gaun kurun
merebah lewatan detik
mengguyur sungai sunyi
sajak baru saja diratah
melangkah luruh di ubin sejuk
mata berbisik dalam kabut bayang
merengkuh kebisuan
kaukah yang di huma dulu
senyap di tingkap rindu
aroma setanggi melesap bumi terasing
ini adalah mata air kemarau
daun-daun mengeja kalbu
aku tahu seperti engkau tahu
mestinya tak berhenti di sini
Usai puisi itu dibacakan, lelaki berjaket hitam itu duduk di sudut menikmati teh manis yang terhidang.
Lama dia baru sadar di seberang dinding depan sepasang mata yang indah dan memandang dengan sinar yang lembut.
Lelaki berjaket itu baru malam itu melihat sosok putri tanah melayu tersebut.
Dia mengirim senyuman penuh pesona. Saat dia usai membaca puisi digilirannya, tanpa sungkan, dengan keramahan yang polos, dia duduk berdampingan dengan lelaki berjaket itu,
Mereka berbisik sekejap, bisikan mohon ijin duduk di samping seniornya.
Lelaki itu seperti ke masa lalu, dia pernah diselamatkan perempuan itu dari pengeroyokan orang-orang di belakang kebun ayahnya.
Lelaki berjaket itu menyimpan keinginannya mencari tahu tentang perempuan yang ada di sampingnya.
Dan waktu pun menutup acara itu.
Tapi tekad si lelaki berjaket itu bulat, dia akan mencari tahu selengkap mungkin tentang perempuan tersebut.
Medan, 130121
Tsi Taura