PERSIAPAN pesta rakyat terbesar Cap Go Meh (CGM) di Bogor, tanggal 22 Februari sudah siap. Perhelatan yang akan dilaksanakan sebagai penutup perayaan Tahun Baru Imlek 2016 itu sudah klimaks. “Persiapan sudah 99 persen. Tiinggal finisihing dari masing-masing divisi,†ujar Ketua Panitia CGM 2016, Arifin Himawan kepada wartawan.
Menpar Arief Yahya berharap event ini bisa menjadi atraksi yang heboh di Bogor. Dia mengingatkan agar pencantuman jadwal pelaksanaan jangan sampai salah info. Jangan sampai mengecewakan publik, karena acara ini pada prinsipnya adalah cara untuk menghibur masyarakat. “Silakan hadir dan saksikan acara Cap Go Meh di Bogor,” kata Menpar Arief Yahya.
CGM Street Festival 2016, diharapkan nantinya akan disaksikan oleh ribuan pengunjung, dan dimeriahkan 10 ribu pengisi acara. CGM yang jatuh tanggal 15 bulan pertama tahun Imlek adalah salah satu hari raya tradisional yang dirayakan komunitas Tionghoa di seluruh dunia.
Menurut tradisi, setelah CGM seluruh perayaan Imlek berakhir. â€Dari pengisi acara yang akan di tampilkan adalah, parade kostum, festival Drumband dari PDBI Jabar dan masih banyak lagi,†kata Arifin Himawan. Sementara, imbuh Arifin, untuk ritual diisi joli-joli, liong barong dan juga adanya persembahan iringan-iringan mobil hias shio dan umum serta pengamanan dari PGB.
“Agar puncak acara berjalan lancar, kami juga berkoordinasi dengan tim kesehatan dan pengamanan, kami harus siap lahir batin untuk melaksanakan ini,†beber Arifin. Sementara untuk pengamanan, tak hanya dilakukan oleh pihak pengamanan internal vihara saja. Namun juga melibatkan personil TNI, Polri, Satpol PP dan DLLAK Kota Bogor.
Gelar Cap Go Meh (CGM) Street Festival 2016 nanti rencananya akan menghadirkan aneka pertunjukan seni budaya khas Tionghoa. Diperkirakan sekira 100.000 pengunjung dan 10 ribu pengisi acara akan memeriahkan CGM Street Festival 2016 sehingga festival ini layak dijuluki sebagai ‘pesta rakyat terbesar’ di Bogor.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pengunjung akan disuguhi karnaval budaya dari komunitas Bogor+Sahabats (Bobats). Selain itu, ada juga pertunjukan Liong Barong dengan iringan sanggar musik dan tambahan beberapa kegiatan.
Tahun ini, jalur parade tidak lagi melintasi Tugu Kujang namun melewati depan Vihara Dhanagun, Suryakencana hingga Siliwangi. CGM Street Festival bagi masyarakat Bogor bukanlah festival agama namun festival kebudayaan yang dapat dinikmati semua orang.Kota Bogor sejak 100 tahun lalu telah merayakan Cap Go Meh dengan berbagai pertunjukkan seni dan prosesi kebudayaan yang menjadi ajang pemersatu warganya yang majemuk.
CGM Street Festival 2016 yang digelar sejak dua tahun lalu khusus untuk menyambut Tahun Baru Imlek dan tahun ini berbeda karena acara tersebut dikhususkan untuk memeriahkan acara Cap Go Meh. Pada perayaan tahun 2007, jumlah peserta barongsai dan liong sempat tercatat sebagai peserta terbanyak dalam rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri).
Vihara Dhanagun sendiri merupakan wihara yang terletak di Jalan Suryakencana nomor 1, Bogor, Jawa Barat. Wihara tersebut menempati bangunan yang merupakan cagar budaya Kota Bogor dan aset Dinas Purbakala Kota Bogor. Menurut sejarah, bangunan ini pertama kali didirikan masyarakat Tionghoa di Kota Bogor abad ke-18 atau lebih dari 200 tahun yang lalu. Bangunannya menempati lahan seluas 5.000 meter persegi.
Ada anggapan bahwa keberadaan Vihara Dhanagun memberikan rezeki kepada masyarakat setempat. Ini bisa dilihat dari lokasi di sekitar bangunan yang terus-menerus menyedot berbagai jenis usaha untuk tumbuh dan berkembang, mulai dari pasar tradisional, pasar modern, pasar malam hingga pertokoan.(aza/gr)