Bocah 10 Tahun Asal Sialangbuah Terserang Tumor Otak, Butuh Bantuan Dermawan

Muhammad Rifki Daulai Terbaring

SERDANG BEDAGAI – Muhammad Rifki Daulai (10)  duduk di kelas V Sekolah Dasar,warga Desa Pekan Sialangbuah kecamatan Teluk Mengkudu – Sergai,kini hanya mampu terbaring sembari menahankan sakit dikepalanya dan muntah-muntah.

Pasalnya, Khairul dari keluarga yang ekono munya pas-pasan ini di vonis oleh tim medis dari rumah sakit Grand Medistra – Lubuk Pakam dan rumkit Melati di Perbaungan menderita Tumor Otak yang cukup ganas. Vonis ini diterima Khairul, sejak September tahun 2021 lalu. Demujian dipaparkan Ayahnya Khairul Daulai kepada awak media ini dikediamannya, Senin (15/8/2022).

Bacaan Lainnya

“Semula kami tidak tau kalau Rifky kena Tumor Otak,awalnya kerap diserang sakit kepa la yabg katanya sakit sekali dibarengi muntah”,papar Khairul.

Khawatir melihat kondisi anaknya,berbagai upaya dilakukan Khairul untuk mencari biaya guna mengobati anaknya.

Setelah mendapatkan BPJS Kesehatan,lalu Rifky dibawa ke rumah sakit Sultan Sulaiman di Desa Firdaus kecamatan Seirampah,tetapi karena keterbatasan peralatan di rumah sakit miluk Pemkab Sergai itu, akhirnya Rifky dibawa ke Rumkit Medistrs Lubuk Pakam guna CT-Scan.”

“Hasilnya sungguh mengejutkan,Rifqy menderita suspect craniophayngioma (DD/Adenoma Hipofise) + Hydrocepalus dengan ukuran 12×22 mm.

Belum percaya dengan hasil yang diterima dari RS Medistra,yang memvonis  anaknya Rifqy menderita Tumor Otak. Sekitar 2 bulan kemudian tepat di bulan Desember 2021. Khairul kembali melakukan CT-Scan secara mandiri ke RS Melati di Perbaungan  dengan biaya Rp.800 ribu.

Namun hasilnya sama, Tumor Otak atau craniophayngioma, dengan ukuran yang bertambah 32,7×32,8 mm.

Saat ini Khairul mengaku tak bisa tidur memikirkan hal tersebut, sebab menurut keterangan dari RS, harus segera dilakukan operasi dengan biaya 250 juta rupiah untuk mengangkat tumor di kepala bocah 10 tahun tersebut.

“Kami berharap dia dioperasi Gamma Knife, untuk mengurangi resiko. Kalo konvensional ditanggung BPJS namun kami takut resikonya sangat tinggi, karena kondisi dia masih kecil”, ucap Khairul sambil berlinang air mata.

Saat ini kata Dia, tumor yang bersarang di kepalanya sudah menjalar dan menganggu penglihatan Rifqy, hingga menghambat segala aktivitasnya termasuk sekolah.

“Dengan penglihatan dia itu, aktivitasnya terganggu, sekolah pun harus didampingi, dan hanya setengah hari saja. Dan sebelumnya juga dia setahun sudah tidak masuk sekolah”, jelas Khairul.   

Karena keterbatasan biaya,saat ini hanya obat herbal saja ya g dapat diberikan Khairul dan isterinya Awaliyah, untuk mengurangi sakit di kepala karena hidup mereka berharao dari  penjuala jus 5 ribu rupiah.

“Kondisinya, saat ini mata sebelah kanan sudah tidak bisa melihat, sering sakit kepala. Obat yang dimakan cuma herbal saja saat ini karena biaya juga”, ucapnya.

Dengan kondisi ekonomi yang tak memadai  ini,Khairul berharap ada para Dermawan yang mau membantu untuk biaya operasi sang anak yang saat ini tengah merasakan sakit di kepalanya itu.

Khairul juga mengaku, telah berupaya bermohon ke pihak ketiga melalui salahsatu aplikasi open donasi untuk membantu biaya operasi anaknya tersebut. (Eb)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *