PENDIRI Jabu Sihol, Daniel Ompusunggu bertemu di kota Koeln, Jerman seusai kunjungan dan acara ke Swiss dan Frankfurt, Jerman pada September 2018.
Pertemuan Daniel dengan Lena hanya sempat satu hari selain menikmati sekitar gereja Dom di kota Koeln.
Apa yang dibicarakan Daniel dan Lena di kota Koeln tidak banyak kita ketahui. Namun Daniel sepulang dari Jerman langsung menghubungi Direktur PLOt Siantar via telpon. “Ada titipan dari Jerman,” kira-kira begitu disampaikan Daniel “Dan kapan bertemu di Siantar?”
Thompson Hs sebagai Direktur PLOt (Pusat Latihan Opera Batak) sudah berkomunikasi dengan Lena Simanjuntak terkait acara Daniel di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di kota Frankfurt pada September lalu. Siapa itu Daniel dan Jabu Sihol?
Jabu Sihol didirikan Daniel Ompusunggu pada 13 Juli 2016 lalu. Memang masih terhitung tiga tahun. Namun 3.000 wisatawan dari 30 negara sudah datang berkunjung ke Jabu Sihol. Itu buah kongkret promosi Daniel untuk sejumlah program lewat Jabu Sihol. Program-program tersebut antara lain: belajar tenun ulos, belajar memasak kuliner Batak, belajar musik dan tari Batak, belajar bahasa Batak, bertanam dan panen sayur, serta menangkap dan memasak ikan.
Program-program tersebut kelihatan sederhana, namun kongkretnya perlu dialami para wisatawan yang datang ke Jabu Sihol. Citra Jabu Sihol dilengkapi dengan ungkapan: Experiencing Batak Culture, Empowering Batak People.
Sebelum ke Jerman dan Swiss, dua bulan sebelumnya Daniel sudah promosikan program itu ke beberapa negara lain seperti Amerika, Perancis, dan Cina. Meskipun Jabu Sihol didirikan di Siantar, program-program itu turut menyangga pariwisata Danau Toba. Pada acara-acara penting di sekitar Danau Toba, Daniel Ompusunggu terkadang hadir sebagai pembawa acara atau mc. Inisiatifnya untuk melakukan studi-studi banding ke berbagai destinasi wisata di Indonesia juga salah satu pelengkap kesibukannya.
Dua kali mengunjungi Jabu Sihol di daerah Marihat Siantar nuansa pertanian menjadi suasana yang menopang semua program itu. Luasan lahan yang digunakan untuk program Jabu Sihol itu diakui Daniel dipinjam dari keluarga sampai berani membangun penginapan sederhana dan unit fungsional untuk turis dan tamu domestik.
Obsesi setelah Jabu Sihol berdiri sekitar 5 bulan lalu sangat sederhana dan ingin melibatkan potensi masyarakat sekitar. Sebelum komplek di Marihat selesai, aktivitas Jabu Sihol di Siantar berlangsung di sebuah kompleks perumahan di bilangan Jalan Bah Kora Siantar. Namun Daniel sudah berjejaring jauh hari dengan sejumlah orang kreatif, milenial, dan mandiri. Itu mungkin yang membuat semakin bertambahnya respon untuk mendukung Jabu Sihol.
Tidak kebetulan juga Lena Simanjuntak selalu singgah ke Siantar sebagai salah satu pendiri PLOt (sejak 2005). Maka kesempatan berbagi pengalaman untuk obsesi pemberdayaan disesuaikan dengan kedatangan dan kunjungan Lena Simanjuntak ke beberapa tempat ke Indonesia. Jabu Sihol membuka ruang bincang-bincang dengan kehadiran Lena Simanjuntak pada 12 November 2019, mulai pukul 14.00 – 15.00 wib. Jika ingin hadir, silahkan hubungi nomor 081318798174. (red)