Bens Leo & Gemas Bagi-Bagi Sembako & Masker

JAKARTA – Wartawan senior Bens Leo beserta keluarga besarnya, Hadi Soewandito, Komunitas Pensiunan Dokter, Komunitas Warga Abu Dhabi, Hendra Lie, dan LNeisyaN dari LGerakan Mamakai Masker (Gemas) memberikan bantuan sembako beserta masker kepada masyarakat di seputar Jakarta, Bogor, Bekasi dan Tangerang.

Bantuan masker yang terdapat dalam paket sembako tersebut diberikan sebagai bentuk solidaritas dalam memerangi pandemi virus Corona (Covid-19).

Bacaan Lainnya

Bens Leo saat menyerahkan bantuan kepada petugas pengangkut sampah di kawasan Cirendeu, Tangerang Selatan mengatakan, ia beserta para pemberi donasi, selain memberikan sembako merasa perlu memberikan bantuan masker,sebagai upaya bergerak bersama dalam mencegah penularan virus Corona.

“Kita wajib patuh mengikuti anjuran pemerintah menggunakan masker. Ini salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,” kata Bens Leo, Jumat, (17/4/2020).

Menurut Bens, petugas pengangkut sampah, juga para driver ojol, merupakan orang-orang yang rentan terjangkit Covid-19, karena setiap hari mereka berinteraksi dalam jarak dekat dengan banyak orang.

“Di sisi lain karena jenis pekerjaan dan kebutuhan perut, mereka tidak mungkin hanya tinggal di rumah saja,” ungkap Bens.

Dan untuk mendapatkan masker sendiri, sekarang terhitung mudah, karena Gemas tengah gencar membagikan masker kain secara gratis ke seluruh wilayah di Indonesia.

“Masker kain ini dapat dicuci dan dipakai berulang kali. Dan jangan lupa dicuci bersih sebelum dan sesudah dipakai setiap hari,” kata Bens sambil menyebut untuk mendapatkan masker kain gratis ini cukup mengirikman pesan lewat whatsapp di nomor 0813-1920-0030 dan ikuti instruksi yang diberikan termasuk Follow IG @gemas.official

“Dengan secara bersama-sama bersatu dan berdisiplin menggunakan masker, Indonesia pasti bisa melalui semua cobaan besar yang terngah melanda di seluruh dunia ini,” kata Bens yang bersama rekan rekan dari media menyerahkan santunan secara langsung kepada masyarakat, di antara mereka ada penjual kerupuk penyandang tuna netra, seorang bapak sepuh dengan kaki teramputasi,, tukang kuli tanah, Ibu-Ibu sepuh tanpa keluarga. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *