Bangka Culture Wave (BCW) 2016, Gelar Pelepasan 71 Penyu Dewasa ke Laut

Foto: Penyu dewasa yang akan dilepas. (ist)

Melepas  71 penyu dewasa ke samudera, musik antar bangsa, konser tari buluh perindu, pesona payung pantai, bazar buku Bangka, orasi budaya dan lainnya

SUNGAILIAT – Bangka Culture Wave (BCW) 2016  telah digelar hari ini, Kamis (8/9/2016) digelar di Pantai Tongaci Sungailiat. Kegiatan budaya melibatkan budayawan di tingkat nasional dan international ini dilaksanakan selama lima hari hingga 12 September 2016 mendatang.

Bacaan Lainnya

Agar acara tampil menarik dan meriah, ditampiljan juga peresmian museum Garuda, pelepasan 71 penyu dewasa ke samudera, musik antar bangsa, konser tari buluh perindu, pesona payung pantai, bazar buku Bangka, orasi budaya, lukis wayang beber, layaran film dan lukis Cheng Ho, fantasy fashion photography dan De Locomotief Art Stage.

Event BCW 2016 merupakan kegiatan multi event festival kebudayaan yang menjadi gelombang kreatif para seniman. Kegiatan ini pertama kalinya diselenggarakan di Pulau Bangka. BCW 2016 ini untuk merayakan sekaligus penanda dibukanya DeLocomotief Art Stage. Rencananya even BCW akan dibuka oleh pihak Kementerian Pariwisata melalui upacara sederhana pelepasan 71 penyu dewasa ke Lautan Cina Selatan.

“Kegiatan ini sebagai festival kebudayaan. Kegiatan multi event dimana ada empat kegiatan kebudayaan yang dilakukan secara bersama dimana kegiatan utamanya Bangka Culture Wave. Kita ingin mengangkat gelombang budaya yang muncul di Bangka dari dulu sampai sekarang. Dari mulai perjalanan Cheng Ho abad ke 14 sampai situasi komtemporer sampai saat ini,” kata Penyelenggara BCW 2016 Taufik Rahzen, di Pantai Tongaci Sungailiat, Rabu (7/9/2016).

Menurutnya, Bangka Culture Wave (BCW) 2016 sekaligus sebagai kawasan budaya dimana ada De Locomotief Art Stage, didalamnya ada cafe, Museum Garuda, bazar buku dan pameran. Pantai Tongaci ini sudah dibangun oleh Pengusaha Sian Sugito sejak lima tahun lalu yang juga menjadi tempat penangkaran penyu.

“Ini merupakan gerakan kebudayaan bukan semata-mata gerakan lingkungan saja. Untuk pembukaan DeLocomotief Art Stage secara khusus kita memperkenalkan tema mitos Garuda dan Penyu karena kita memiliki koleksi dari museum itu adalah Garuda. Koleksi ini menjadi amat penting. Koleksi ini awalnya merupakan koleksi yang amat berharga berumur kira-kira 100 tahun. Garuda ini dari karya-karya seniman yang terpenting di Bali pada masa itu,” bebernya.

Dia mengatakan, ada sembilan koleksi garuda yang menjadi Koleksi Museum Garuda dimana yang terbesar adalah Garuda Putih. Koleksi Garuda di Museum DeLocomotief Art Stage menjadi heritage di Bangka.

“Pagi tadi, sudah dilaksanakan berbagai kegiatan. Diantara orasi budaya, acara musik dan sebentar lagi akan dilepaskan penyu ke laut,” kata Susan, panita dari Museum DeLocomotief Art Stage, Kamis (8/9.2016).

Juga akan ditampilkan Bangka Performance Wave (BPW) yang merupakan serangkaian pertunjukan musik tari yang diselenggarakan oleh seniman regional dan internasional. Kegiatan ini didukung penuh oleh Sanggar Buluh Perindu yang menampilkan musik tradisi dengan sentuhan komtemporer. BPW juga menyuguhkan penampilan kreatif seniman mancanegara. Sekitar sepuluh seniman dari berbagai bangsa akan tampil menyemarakan pertunjukan yang dilakukan dalam bentuk perjalanan di Pantai Tongaci, DeLocomotief Art Stage, Cinabata Batutapak Chengho, Menumbing Muntok dan Panglalpinang. (gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan