Arkeolog Temukan Kuburan Tumbal Proyek Berusia 7 Ribu Tahun

Arkeolog meneliti sisa permukiman neolitikum di Vráble, Slovakia, menemukan kuburan massal berusia 7.000 tahun berisi kerangka manusia 35 individu, yang kebanyakan adalah remaja. Kerangka tanpa tengkorak tersebut habis dipenggal, dan diyakini adalah tumbal untuk pembangunan dinding pertahanan kecil yang dibangun di atasnya.

Situs arkelologi ini adalah milik masyarakat neolitikum kultur Linearbandkeramik (disingkat LBK). Nama “Linearbandkeramik” berasal dari bahasa Jerman yang berarti “keramik pita linier”, mengacu kepada tipe tembikar yag mereka tinggalkan.

Hunian neolotikum LBK di Vráble ini terdiri dari 80 “rumah panjang” yang dihuni keluarga besar. Pemukiman itu dibagi menjadi tiga lingkungan (sejenis RT) yang berbeda, dengan salah satu RT terdapat tembok pertahanan yang lengkap dengan parit.

Kedua struktur ini dibangun kemudian. Arkeolog berpendapat mungkin tembok pertahanan ini merupakan upaya untuk menjauhkan orang dari lingkungan lain.

Di parit inilah 35 kerangka remaja dipenggal dan dibuang. Martin Furholt, seorang profesor protohistoris dan arkeologi sosial dari Kiel University di Jerman mengatakan tumbal mungkin berkaitan dengan ide magis memperkuat permukiman.

Furholt dan kolega dari Kiel University dan Institute of Archaeology of the Slovak Academy of Sciences (SAV) bekerja sejak 2012 di situs Vráble di Slovakia yang berbatasan dengan Austria dan Hungaria.

Furholt mengatakan nenek moyang orang-orang di Vráble tampaknya telah menyeberang ke tempat yang sekarang disebut Yunani dari Anatolia (sekarang Turki) sekitar 1.500 tahun sebelumnya. Budaya LBK menyebar dari sana ke banyak bagian Eropa, dan mereka mungkin nenek moyang pemukim Neolitik pertama di Eropa Barat yang membangun struktur megalitik seperti Stonehenge di Inggris dan Carnac di Prancis, katanya

Arkeolog berpendapat bahwa situs tersebut adalah situs tumbal dengan individu yang dipenggal.

Di lapangan, kami belum mencatat tanda-tanda trauma atau perubahan patologis yang jelas,” kata Zuzana Hukeľová, seorang antropolog di SAV yang terlibat dalam penggalian, kepada Live Science melalui email. “Namun mayat-mayat itu tidak memiliki tengkorak dan kami masih tidak yakin bagaimana dan kapan kepala-kepala itu dihilangkan.”

“Pemenggalan kepala mungkin menjadi salah satu kemungkinan penyebab kematian,” katanya, menambahkan bahwa para peneliti berharap untuk belajar lebih banyak dari hasil tes antropologis yang dilakukan sekarang.

Kerangka berbaring dengan posisi yang bervariasi, di punggung mereka, di samping, di perut mereka, atau dengan lengan dan kaki tersebar luas dan ditekuk di siku dan lutut, hingga “seperti katak berenang”, yang mengindikasikan bahwa tubuh mereka dibuang ke liang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan