Beberapa orang tua mungkin akan panik bila menemukan anak demam. Apalagi, di masa pandemi seperti ini.
Meski begitu, cobalah untuk tetap tenang dan jangan panik berlebihan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat bahwa setiap harinya, konsultasi demam pada anak terjadi rata-rata 30 persen dari total penanganan. Jika diakumulasi dalam rentang waktu satu bulan, berarti terdapat ribuan kasus demam.
Demam merupakan kondisi yang tidak berlangsung lama. Sebab, kenaikan suhu merupakan respons alami tubuh memerangi bakteri atau virus penyebab penyakit. Akan tetapi, bila tak ditangani secara tepat, tentu “alarm tubuh” tersebut dapat membahayakan kesehatan si kecil.
Nah, sebelum membawa anak ke dokter, Anda bisa melakukan beberapa cara ini untuk mengatasi anak demam di rumah.
Beberapa hal yang harus dilakukan ketika anak demam :
- Istirahat dan berbaring
Pada beberapa kasus, demam pada anak mungkin akan terlihat “biasa saja” karena suhu tubuhnya hanya naik sedikit. Banyak orang tua yang akhirnya meremehkan hal ini dan membiarkan anaknya beraktivitas seperti biasa.
Padahal, suhu tubuh bayi dan anak yang normal ada pada rentang 36.6°C sampai 37.2°C. Jika sudah berada di atas itu, si kecil disarankan untuk beristirahat lebih banyak. Hal ini karena aktivitas fisik yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Dengan istirahat dan berbaring sejenak, tubuh anak akan lebih rileks dan suhu tubuh dapat kembali normal. Jangan lupa juga untuk tetap seimbangkan dengan kegiatan yang tidak terlalu menguras tenaga tetapi tetap membuatnya bersemangat.
- Kompres dengan air hangat
Banyak desas-desus yang datang tentang cara kompres tubuh ketika demam. Mulai dari kompres dingin, hangat, hingga alkohol. Lantas, mana yang paling tepat?
Penelitian Andrew Welsh dari Royal College berhasil menemukan kompres air hangat merupakan cara paling efektif untuk menurunkan suhu tubuh ketika demam. Lakukan kompres pada lipatan ketiak dan selangkangan selama 10-15 menit. Suhu hangat akan membantu tubuh untuk membuka pori-pori sebagai jalur keluar panas tubuh.
- Penuhi kebutuhan cairan dan ION tubuh
Sangat penting untuk mengetahui bahwa suhu tubuh yang meningkat ketika demam akan mengurangi komposisi cairan pada tubuh.
Peneliti dari Saint Louis University, Norma Metheny berhasil menemukan fakta bahwa setiap suhu tubuh meningkat 1°C, terdapat 10 persen cairan tubuh yang hilang. Tak hanya itu, kebutuhan cairan dan ion tubuh bahkan ikut meningkat hingga 12 persen. Karenanya, Anda perlu memastikan kebutuhan cairan dan ion tubuhnya tercukupi supaya si kecil tidak mengalami dehidrasi ketika demam.
- Mengonsumsi obat penurun panas
Banyak yang mengira obat demam yang banyak dijual di apotek dan supermarket dapat menjadi solusi utama untuk menurunkan suhu tubuh anak.
Penting untuk mengetahui bahwa pemberian obat penurun panas hanya memiliki fungsi untuk membuat anak merasa nyaman dan tidak cemas. Setelah kondisi tubuhnya membaik, nafsu makan dan mood juga akan meningkat.
Setelah mengonsumsi obat sesuai takaran yang dianjurkan, perhatikan suhu tubuhnya secara berkelanjutan. Jika tak kunjung turun, segera bawa ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. (ima)