Dedi Mulyadi Pilih Gedung Bakorwil Bogor untuk Kantor Gubernur Wilayah

Gedung Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I (Bakorwil),Salah Satu Rencana Gedung Kantor Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 4, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

BOGOR – Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, mengungkapkan rencananya untuk berkantor di lima lokasi berbeda selama masa kepemimpinannya. Salah satu wilayah yang akan menjadi tempatnya bekerja adalah Kota Bogor.

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu menjelaskan bahwa Gedung Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I (Bakorwil) di Bogor akan menjadi kantornya.

Bacaan Lainnya

“Ini akan menjadi kantor saya di Bogor. Dari sini, saya bisa lebih dekat dengan masyarakat dan memahami langsung permasalahan di daerah,” ujar Dedi dalam videonya.

Gedung Bersejarah yang Strategis

Gedung Bakorwil terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 4, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah. Lokasinya sangat strategis, hanya sekitar 100 meter dari Balai Kota Bogor dan pintu masuk Istana Bogor.

Pemilihan gedung ini bukan tanpa alasan. Selain berada di pusat kota, bangunan ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Muhammad Hidayat Ginanjar, anggota Tim Peneliti dan Pengkajian Gelar Daerah (TP2GD) Kota Bogor, menjelaskan bahwa gedung ini awalnya dibangun pada tahun 1821 sebagai rumah bagi Asisten Residen.

“Bangunan ini dulunya digunakan oleh pejabat kolonial. Namun, pada tahun 1834, gedung ini mengalami kerusakan akibat gempa bumi,” kata Ginanjar saat diwawancarai pada Rabu (29/1/2025).

Setelah direnovasi oleh pemerintah kolonial Belanda, gedung ini difungsikan sebagai Pusat Keresidenan Buitenzorg yang membawahi wilayah Bogor, Sukabumi, Depok, dan Cianjur.

Pasca-kemerdekaan, gedung ini diambil alih oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan dialihfungsikan menjadi Kantor Bakorwil I. Meskipun sudah berusia lebih dari dua abad, bangunan ini tetap kokoh berkat perawatan yang baik.

“Gedung ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya sejak tahun 2007 berdasarkan peraturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Pariwisata,” tambah Ginanjar.

Dampak Positif bagi Masyarakat

Saat ini, Gedung Bakorwil tidak hanya digunakan untuk keperluan pemerintahan tetapi juga menjadi pusat kegiatan seni dan budaya di Jawa Barat.

Ginanjar menyambut baik keputusan Dedi Mulyadi untuk berkantor di gedung tersebut. Ia menilai langkah ini bisa membawa dampak positif bagi warga Bogor.

“Jika gubernur berkantor di sini, tentu perhatian pemerintah terhadap Bogor akan semakin besar. Ini kabar baik bagi masyarakat,” ujarnya.

Dedi Mulyadi sendiri menegaskan bahwa Gedung Bakorwil akan menjadi kantornya untuk mengawasi beberapa wilayah sekitar.

“Kantor ini akan menjadi pusat koordinasi pemerintahan untuk wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Depok,” ungkap Dedi. (***)