Ritual Unik Petani Kelapa Kopyor di Lumajang

kelapa Kopyor hasil ritual

LUMAJANG – Lumajang dikenal oleh masyarakat luas dengan potensi wisata alam yang melimpah. Mulai dari panrtai sampai pegunungannya, dari udara panas sampai dingin, semua tersedia di Kabupaten Lumajang.

Reporter Gapuranews.com sengaja bertandang ke wilayah Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, tepatnya di Desa Papringan, dikenal banyak petani kelapa kopyor dalam bahasa lokal di sebut Nyeor Kocor, Kamis (25/6/2020).

Bacaan Lainnya

Untuk membuat kelapa kopyor ini ada ritual tersendiri, tidak semua dalam 1 pohon buah kelapa bisa kopyor, tetapi masih bisa mencapai 60 % dalam satu pohon bisa memanen yang kopyor.

Kalau kelapa muda (degan) biasanya harga di petani berkisar lima ribu rupiah, tapi klo dijadikan kelapa kopyor punya nilai ekonomi meningkat sampai tiga kali lipat, bisa 15 ribu per butirnya dipetani, klo sudah masuk pedagang harganya sudah lain lagi.

“Untuk menjadikan kelapa kopyor ada ritual yang harus dilakukan, ritual ini secara turun temurun dari leluhurnya, dan sampai sekarang masih teruskan oleh generasi sekarang ini, yaitu menyiapkan beberapa pohon kelapa khusus untuk dibudi daya menjadi kelapa kopyor,” kata Rohim salah satu petani kelapa.

Para petani harus menyiapkan telur yang sudah dierami dan tidak bisa menetas, menyediakan sesaji (sajen), jenang abang putih, minyak wangi, kemenyan, seyelah semuanya sudah siap.

Pada hari Kamis Kliwon sesua sesaji tersebut di bawa ke kebun kelapa, setelah duhur telur yang tidak menetas tersebut dilemparkan ke masing-masing pohon yang sudah mulai berbuah, setelah buahnya besar sudah bisa dipilah antara yang kopyor dan yang tidak kopyor, rata-rata susah mahir memilihnya. (jayeng)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan