MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengunjungi Masjid Agung Syekh Burhanuddin di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Satu-satunya masjid bersejarah di Tanah Minangkabau yang pembangunannya diawali oleh almarhum Ketua MPR RI Taufik Kiemas tahun 2004 silam.
Hadir dalam acara tersebut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kepala BKKBN Willem, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni.
“Tahun 2004, alhamdulillah peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Ketua MPR almarhum Bapak Taufik Kiemas. InsyaAllah, masjid ini menjadi satu-satunya masjid di Minangkabau yang menjadi wisata religius,” kata Puan dalam sambutannya di masjid yang terletak di Dusun Kampung Koto, Desa Setangkai Payung Ulakang, Kecamatan Ulakan Tapakis tersebut.
Menko PMK merasa terkejut dengan kemegahan Masjid Agung Syekh Burhanuddin, apalagi keindahan masjid itu dikelilingi dengan lingkungan alam yang natural. Ia berharap proses penyempurnaan pembangunan masjid ke depan akan menambah daya tarik masjid bersejarah di Minangkabau, Indonesia hingga mancanegara.
Dengan dukungan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan gotong-royong semua pihak, Puan meminta kepala daerah Pemerintah Propinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman untuk menjaga dan merawatnya dengan baik. Selanjutnya, komitmen untuk menjadikannya sebagai wisata religius diingatkan untuk terus mempromosikannya melalui berbagai kegiatan.
“Pak Bupati dan Gubernur (harus) bertanggungjawab untuk menjaga, dirawat. Jangan kemudian kita sudah punya masjid baik tapi sesudahnya tidak dirawat. Bagaimana mempromosikannya sebagai wisata religius, tanpa disampaikan sejarahnya. Cerita-cerita itu jadi penting sehingga orang mau datang kesini,” himbau Puan.
Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni menjelaskan, Masjid Agung Syekh Burhanuddin merupakan satu-satunya kebanggaan orang Minangkabau dan bukan di Sumbar. Sebab wilayah Minangkabau jauh lebih besar dari Sumatera Barat. Masjid ini batu pertamanya dilakukan oleh alm Taufik Kiemas dan diresmikan pada tahun 2014.
“Pada tahun 2004, batu pertamanya diletakkan oleh Pak Taufik Kiemas yang mana adalah orang tua Ibu Menteri. Dengan keterbatasan dana APBD Kabupaten Padang Pariaman, akhirnya kami agak terseok-seok, tapi Pemda punya komitmen, setiap tahun kami anggarkan. 10 tahun, saat itu April 2004 (batu pertama) dan April 2014 kita resmikan,” ungkap dia.
“Tahun 2015 kemarin, kita anggarkan 13 miliar, nanti kita serahkan proposalnya,” ucap Mukhni sambil melihat Puan, disambut tawa pengunjung yang memenuhi Masjid Agung Syekh Burhanuddin.
Dalam kesempatan itu, Bupati tidak lupa mengajak semua pihak untuk mendoakan almarhum Taufik Kiemas agar diletakkan di surga jannatun na’im. (soe/gr)