2 Tahun Absen, Festival Way Kambas kembali digelar tari yang berkisah tentang kehidupan muda-mudi itu terdiri dari enam belas orang, membentuk komposisi yang simetris, dan bergerak rancak begitu energik
LAMPUNG TIMUR – Kabupaten Lampung Timur kembali menghelat Festival Way Kambas untuk ke-16 pada Jumat, 11 November 2016, sore. Pembukaan festival yang sudah dua kali absen digelar ini mengandalkan pesona Indonesia di Taman Nasional Way Kambas, Kecamatan Way Jepara, itu menyedot ribuan pengunjung.
Pesta pembukaan festival diawali dengan pawai gajah, dimulai sekitar satu km dari lokasi acara. Puluhan gajah mengangkuti para tamu dan undangan. Tampak Menteri Pemuda dan Olah Raya, Imam Nahrowi, dan Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim, naik di punggung gajah. Dua gajah itu berjalan di barisan paling depan, menyusul puluhan gajah lain yang mengangkut kereta berisi para pengunjung.
Pawai gajah dihibur dengan atraksi silat Lampung. Tradisi silat Lampung biasa dipertunjukkan untuk kegiatan-kegiatan adat yang fungsinya sebagai pengawalan. Atraksi silat memperagakan gerakan-gerakan silat yang lincah dan gesit sambil berjalan, dan kadang para pemain mempertunjukkan adegan perkelahian yang seru.
Di belakang rombongan pawai gajah, rombongan marchinband yang dipadu dengan alat music khas Lampung, talo. Notasi bunyi alat music mirip gamelan itu membangkitkan suasana tradisional dari rombongan pawai gajah itu. Semakin meriah dengan kehadiran barisan anak-anak sekolah memakai berbagai jenis busana adat-istiadat masyarakat Lampung Timur.

Tiba di lokasi acara, di areal padang rumput Pusat Latihan Gajah Taman Nasional Way Kambas, rombongan pawai berhenti. Para tamu , undangan, dan masyarakat memasuki lokasi yang sudah disediakan. Setelah semua rombongan mengambil tempat, pembukaan acara dimulai dengan mempertunjukkan ragam karya seni budaya masyarakat Lampung Timur.
2 Tahun Absen, Festival Way Kambas Kembali Digelar Tari yang berkisah tentang kehidupan muda-mudi itu terdiri dari enam belas orang, membentuk komposisi yang simetris, dan bergerak rancak begitu energik.
“Saya kagum Tari Melinting,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrowi ketika didapuk untuk membuka Festival Way Kambas dengan memukul gong. “Kalau bisa dibuat lebih massif lagi dengan jumlah peserta tari yang lebih banyak, saya berharap tari ini bisa dibawa ke Jakarta dan ditampilkan di hadapan seluruh bangsa Indonesia.”
Dua tahun Absen
Dua tahun berturut-turut Festival Way Kambas absen alias tidak digelar. Tahun 2016 ini festival kembali digelar setelah Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim yang baru dilantik Feberuari 2015 lalu, memutuskan pariwisata menjadi salah satu program unggulan pemerintahan yang dipimpinnya.
“Saya senang sekali bisa hadir di sini. Ternyata penyelenggaraan Festival Way Kambas sudah keenam belas. Tapi rasanya kok baru terdengar sekarang,” kata Imam Nahrowi, ketika memberikan sambutan.
Menyaksikan semangat Bupati Lampung Timur Chusnania dan antusiasme sambutan warga Lampung terhadap perhelatan Festival Way Kambas kali ini, Imam Nahrowi berharap pada masa mendatang Festival Way Kambas bisa lebih menasional bahkan menginternasional gaungnya.
“Kalau sekarang Bupati Lampung Timur Chusnania sudah lebih dulu terkenal secara nasional, ke depan kita harapkan Festival Way Kambas juga akan terkenal secara nasional bahkan internasional,” kata Nahrowi, disambut tepuk tangan para tamu dan pengunjung. (Budi Hatees/gr)