100 Toilet, Disusul Bangun Homestay di Mandeh

oleh -803 views
Foto ilustrasi: Kawasan Wisata Mandeh, Sumbar. (ist)

KAWASAN Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh, di kawasan Pesisir Selatan, Sumatera Barat, terus berbenah. Setelah dikunjungi Presiden Jokowi bersama Menpar Arief Yahya di Sungai Nyalo, beberapa waktu silam, kini percepatan infrastruktur fisik terus dikebut. Apalagi, setiap Sabtu Minggu, kawasan itu sudah dipadati wisatawan domestik yang penasaran dengan Raja Ampat nya Sumatera itu.

Foto ilustrasi: Kawasan Wisata Mandeh, Sumbar. (ist)
Foto ilustrasi: Kawasan Wisata Mandeh, Sumbar. (ist)

“Proses pembangunan 100 unit toilet dengan dana Rp 1,2 miliar dari Kementerian Pariwisata yang bekerja sama dengan TNI AL sedang berlangsung. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembangunan homestay dan pasar modern dari kementerian Perdagangan. Anggarannya Rp 6 miliar,” terang Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Senin (23/2/2016). Saat memberikan komentar, Irwan didampingi Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Pariwisata Ekonomi Kreatif Kabupaten Pesisir Selatan, Gunawan.

Dari paparan Irwan, sejumlah pembangunan ini merupakan upaya cepat untuk mengimbangi ritme kerja Menpar Arief Yahya yang sudah gencar mempromosikan Mandeh kemana-mana. Jurus pengembangan pariwisata ala Arief Yahya dengan teori 3A+1C. Atraksi, Aksesilibitas, Ameniti langsung diimplementasikan dengan semangat kerja, kerja, kerja.

“Saya sepakat dengan ide pak Menteri Arief Yahya yang ingin menjadikan Mandeh menjadi Raja Ampatnya Indonesia Barat. Karenanya berbagai kegiatan dan pelatihan sadar wisata kepada masyarakat pun di kawasan ini sudah mulai berlangsung. Itu berjalan dengan dukungan pegiat pariwisata Onde Mandeh yang diinisiasi mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, pemerintahan nagari dan pemuda yang tergabung dalam Jong Generation (JG),” tambah Irwan.

Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Pariwisata Ekonomi Kreatif Kabupaten Pesisir Selatan, Gunawan, juga ikut buka suara. Menurutnya, masterplan pengembangan kawasan Wisata Mandeh dibagi dalam beberapa zona. Pertama kawasan wisata massif. Kawasan ini nantinya diperuntukkan untuk wisata murah, meriah dan nyaman bagi pengunjung.

Berikutnya, kawasan wisata minat khusus. Kawasan ini nantinya menawarkan beberapa atraksi wisata seperti snorkeling, jumping, menyelam dan atraksi lainnya. “Semua akan diarahkan ke Pulau Sironjong dan kawasan lainnya,” terang Pessel. Dan yang ketiga, kawasan wisata ekslusif. Kawasan wisata ini akan dipusatkan di Resort Cubadak dan Pulau Pagang. “Master plan tersebut telah siap dibuat, tinggal tunggu regulasinya. Itu akan dijadikan peraturan daerah yang dalam waktu dekat akan dimasukan ke DPRD,” papar Gunawan. (aza/gr)