Lima Tari Terpopuler Di Dunia Yang Berasal Dari Pulau Dewata

oleh -1,369 views
Foto: Tari Kecak (ist)

Gapuranews.com – Siapa yang tak kenal dengan Bali, pulau yang memiliki beragam keunikan budaya dan mampu menimbulkan decak kagum bagi para penikmatnya. Berbagai tarian yang dimiliki ternyata sangat mempesona dimata dunia.
Berikut ini adalah lima tarian asli dari kebudayaan Pulau Dewata yang telah mendunia.

Tari Barong

Tari Barong merupakan salah satu tarian adat peninggalan budaya Pra Hindu yang terimplementasi pada sebuah boneka berwujud binatang berkaki empat yang mengandung kekuatan magis.

Topeng Barong berasal dari kayu yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan. Oleh karena itu, Barong dianggap sebagai benda yang sakral bagi masyarakat Hindu di Bali.

Pertunjukan ini bisa dilakukan dengan atau tanpa lakon. Diawali dengan pembukaan oleh alunan musik gamelan, Barong menampilkan gerak tubuh yang mampu mencirikan budaya yang diusung.

Beberapa jenis tarian Barong yang masih eksis hingga saat ini adalah: Barong Ket, Barong Bangkal, Barong Brutuk, dan masih banyak lagi.

Tari Legong

Tari Legong berasal dari kata “leg” (luwes, lemah gemulai) dan “gong” (gamelan). Tarian ini kemudian dimaknai sebagai tarian yang memiliki gerak yang luwes dan diiringi oleh gamelan. Kini, tari Legong biasa disebut dengan Legong Kratonan Tari Legong biasa dibawakan oleh dua orang gadis atau lebih yang menampilkan tokoh Condong sebagai pembukanya. Ciri khas dari tari ini adalah semua penari menggunakan kipas, kecuali Condong.

Gamelan yang biasa di pakai untuk mengiringi tari Legong disebut sebagai Gamelan Semar Pagulingan. Tokoh yang biasa digunakan dalam Legong berasal dari berbagai cerita Jawa klasik, seperti cerita Malat, Kuntir dan Joblog, Legond Bawa, dan masih banyak lagi.
Kini, daerah yang dianggap sebagai sumber Legong di Bali adalah Saba (Gianyar), Binoh (Badung), Kuta (Badung), Kelandis (Denpasar), Tista (Tabanan), Pejeng (Gianyar), dan Peliatan (Gianyar).

Tari Pendet

Tari Pendet adalah tarian penyambutan atau tarian selamat datang yang dilakukan secara kelompok maupun perseorangan. Awalnya, tarian ini digunakan sebagai tarian pemujaan yang ditampilkan di berbagai pura di Bali. Tari pendet menampilkan pemujaan atas turunnya dewa di dunia. Tarian ini biasanya ditampilkan setelah tari Rejang di halaman pura.

Dengan mengenakan pakaian upacara, para penari membawa beberapa perlengkapan sajen, kendi, sangku, dan cawan sebagai pelengkap gerakan dinamisnya sembari menghadap ke arah suci pura.

Tari Baris

Seperti asal namanya, Bebaris (pasukan), tarian ini menggambarkan ketangkasan seorang prajurit dengan posisi berbaris. Tari Baris dibawakan oleh 8 hingga 40 penari pria. Mereka bergerak secara dinamis, lincah, kokoh, diiringi dengan Gong Kebyar dan Gong Gede.

Tarian ini menggunakan senjata, kostum, dan pelengkapan yang berbeda-beda di setiap daerah. Jenis-jenis tari Baris yang masih ada di Bali antara lain adalah Baris Katekok Jago, Baris Dadap, Baris Pendet, Baris Tamiang, dan masih banyak lagi.

Tari Kecak

Tari Kecak adalah sebuah dramatari yang sangat terkenal di Bali. Sekitar 50 sampai 60 orang pria menggerakan tangannya keatas dan mengeluarkan suara “cak, cak, cak” secara bersamaan dan terus menerus demi menghasilkan irama yang harmonis.

Awalanya, tari Kecak merupakan bagian dari tari Sanghyang. Namun, pada tahun 1930an, tarian ini membentuk pertunjukan sendiri dengan mengandalkan Ramayana sebagai lakonnya.

“Babuletan” (kain yang dipakai secara dicawatkan) dan kampuh poleng menjadi busana khas tarian ini. Lampu bernama “Panyembeyan” disusun menyerupai candi untuk pertunjukan tersebut. (Rayza Nirwan/berbagai sumber/gr)