Yacob mulai panik. Membayangkan hidupnya yang kian terjepit masalah ekonomi. Bekerja saja pun walau tanpa gaji hidupnya sudah sulit, apalagi sampai dipecat. Mau makan apa
Hidup Yang Bahagia, (3), Novel by Ayub Hamzah
Sejak itu Yacob pun diam. Dia seperti tak berselera lagi untuk membantah. Karena apa juga yang harus dibantah. Toh mereka mengelola web pemberitaan itu sudah
Hidup Yang Bahagia (2), Novel by Ayub Hamzah
Lalu Yacob mencoba WA, Yanto atasannya. Pemred di media mereka. Media dari Jakarta. “Yanto, kenapa CMS tak bisa ku gunakan? ” tanya Yacob. “Apa ente
Hidup Yang Bahagia (1), Novel by Ayub Hamzah
Yacob mencoba CMS tempat biasa mengupload berita. Tetapi tak bisa. CMS itu sepertinya ditukar passwordnya. Yacob mencobanya sekali lagi. Tapi tetap tak bisa. “Password salah”.
Peluncuran Buku Puisi Riri Satria ‘Metaverse’ dan Masa Depan Puisi
JAKARTA – Kehadiran teknologi metaverse rupanya juga memberikan sejumlah pertanyaan yang harus mampu dijawab oleh dunia kepenyairan. Padahal isu yang mengiringi teknologi komputer dengan algoritma
Emi Suy 3.0: Sebuah Perjalanan Puitis Kepenyairan
“Saya pikir, Emi telah menemukan ‘sesuatu’ yang menjadi ke-Emi-annya. Cara ungkap yang khas, karena ia bukan Jokpin, bukan Sapardi, bukan pula Sutardji. Ia adalah perempuan
Penyair Emi Suy Luncurkan Buku Puisi ‘Ibu Menanak Nasi Hingga Matang Usia Kami’
JAKARTA – Penyair Emi Suy meluncurkan buku kumpulan puisi tunggalnya yang kelima berjudul Ibu Menanak Nasi hingga Matang Usia Kami. Sebelumnya Emi sudah memiliki empat
Mengingat Rendra (1)
Oleh Tatan Daniel INILAH wajah Tempo, di salah satu edisi tahun kelimanya, 23 Agustus 1975. Ini pula, liputan khusus yang kedua tentang Rendra, setelah lima
Isyarat Dan Jalan Hidup Yang Tak Pernah Lempang
Oleh. Tatan Daniel Ini puisi panjang yang saya bikin tahun 1979. Dua setengah halaman kwarto, spasi satu. Delapan puluh satu baris. Dimuat dalam antologi stensilan,
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.